Pertama kali kunjungi Aljazair, Menlu Retno bawa misi ekonomi
20 Desember 2023 22:57 WIB
Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi membawa misi ekonomi dalam kunjungannya ke Aljazair untuk bertemu Menlu Ahmed Attaf.
“Saya berdiskusi dengan Menteri Attaf dengan sangat baik tentang bagaimana kita dapat memperkuat kerja sama bilateral kita, khususnya di bidang ekonomi,” kata Retno dalam transkrip pernyataan persnya, Rabu.
Aljazair merupakan salah satu dari lima mitra dagang utama Indonesia di Afrika. Volume perdagangan kedua negara terus meningkat sebesar 15,77 persen setiap tahunnya.
Namun, volume perdagangan bilateral kita belum mencerminkan potensi sebenarnya.
“Untuk meningkatkan perdagangan dua arah dan memastikan perdagangan yang lebih berkelanjutan dan seimbang, Indonesia mengusulkan perjanjian perdagangan preferensial antara kedua negara, dan untuk itu saya meminta dukungan Menteri Attaf,” kata Retno.
Kemudian pada sektor energi, Menlu Retno menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Kerja Sama Energi dan Pertambangan, yang akan memperkuat kerja sama antarpemerintah dan mendorong kerja sama antarpelaku bisnis dan investasi di sektor energi.
Menurut dia, Indonesia adalah mitra yang baik bagi Aljazair dalam kerja sama energi. BUMN energi asal Indonesia, Pertamina, telah menjadi mitra terpercaya bagi Aljazair dalam industri minyak dan gas.
Selanjutnya, Retno menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk berinvestasi di Aljazair, termasuk yang ditunjukkan oleh Pertamina melalui investasi sebesar 900 juta dolar AS hingga 2048 untuk mendukung sektor energi di Aljazair.
Pertamina, ia melanjutkan, menyatakan siap untuk terus memperluas investasinya di Aljazair, termasuk di bidang baru seperti kilang dan dekarbonisasi.
“Kami juga berharap dapat memperluas kerja sama ekonomi di luar sektor perminyakan melalui berbagai proyek bersama di bidang ketenagalistrikan, pertambangan, energi terbarukan—dan Menteri Attaf juga menyebutkan tentang pertanian, perikanan, dan sektor lainnya,” tutur Retno.
Terkait mekanisme bilateral, kedua menlu bersepakat untuk mengaktifkan kembali mekanisme bilateral Indonesia-Aljazair, termasuk pertemuan komisi gabungan tingkat menteri dan konsultasi bilateral tingkat pejabat senior.
Kedua acara tersebut akan digelar di Jakarta pada paruh pertama tahun 2024.
“Mekanisme ini sangat penting dalam upaya kita untuk melihat kemajuan dan mengatasi tantangan dalam kerja sama kita,” kata Retno.
Tahun ini menjadi momentum penting bagi Indonesia dan Aljazair, yang memperingati 60 tahun hubungan diplomatiknya.
“Aljazair adalah teman baik Indonesia. Ikatan kita telah dibina oleh para founding fathers kita sejak tahun-tahun awal berdirinya kedua negara kita,” tutur Retno.
Selama kunjungannya ke Aljazair, Menlu Retno juga didampingi oleh tim dari PT Pertamina (Persero).
Baca juga: Kemendag fokus garap ekspor di pasar Tunisia hingga Aljazair
Baca juga: Indonesia-Aljazair jajaki peningkatan kerja sama bidang keagamaan
Baca juga: Dubes: Aljazair-Indonesia miliki sejarah persahabatan, solidaritas
“Saya berdiskusi dengan Menteri Attaf dengan sangat baik tentang bagaimana kita dapat memperkuat kerja sama bilateral kita, khususnya di bidang ekonomi,” kata Retno dalam transkrip pernyataan persnya, Rabu.
Aljazair merupakan salah satu dari lima mitra dagang utama Indonesia di Afrika. Volume perdagangan kedua negara terus meningkat sebesar 15,77 persen setiap tahunnya.
Namun, volume perdagangan bilateral kita belum mencerminkan potensi sebenarnya.
“Untuk meningkatkan perdagangan dua arah dan memastikan perdagangan yang lebih berkelanjutan dan seimbang, Indonesia mengusulkan perjanjian perdagangan preferensial antara kedua negara, dan untuk itu saya meminta dukungan Menteri Attaf,” kata Retno.
Kemudian pada sektor energi, Menlu Retno menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Kerja Sama Energi dan Pertambangan, yang akan memperkuat kerja sama antarpemerintah dan mendorong kerja sama antarpelaku bisnis dan investasi di sektor energi.
Menurut dia, Indonesia adalah mitra yang baik bagi Aljazair dalam kerja sama energi. BUMN energi asal Indonesia, Pertamina, telah menjadi mitra terpercaya bagi Aljazair dalam industri minyak dan gas.
Selanjutnya, Retno menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk berinvestasi di Aljazair, termasuk yang ditunjukkan oleh Pertamina melalui investasi sebesar 900 juta dolar AS hingga 2048 untuk mendukung sektor energi di Aljazair.
Pertamina, ia melanjutkan, menyatakan siap untuk terus memperluas investasinya di Aljazair, termasuk di bidang baru seperti kilang dan dekarbonisasi.
“Kami juga berharap dapat memperluas kerja sama ekonomi di luar sektor perminyakan melalui berbagai proyek bersama di bidang ketenagalistrikan, pertambangan, energi terbarukan—dan Menteri Attaf juga menyebutkan tentang pertanian, perikanan, dan sektor lainnya,” tutur Retno.
Terkait mekanisme bilateral, kedua menlu bersepakat untuk mengaktifkan kembali mekanisme bilateral Indonesia-Aljazair, termasuk pertemuan komisi gabungan tingkat menteri dan konsultasi bilateral tingkat pejabat senior.
Kedua acara tersebut akan digelar di Jakarta pada paruh pertama tahun 2024.
“Mekanisme ini sangat penting dalam upaya kita untuk melihat kemajuan dan mengatasi tantangan dalam kerja sama kita,” kata Retno.
Tahun ini menjadi momentum penting bagi Indonesia dan Aljazair, yang memperingati 60 tahun hubungan diplomatiknya.
“Aljazair adalah teman baik Indonesia. Ikatan kita telah dibina oleh para founding fathers kita sejak tahun-tahun awal berdirinya kedua negara kita,” tutur Retno.
Selama kunjungannya ke Aljazair, Menlu Retno juga didampingi oleh tim dari PT Pertamina (Persero).
Baca juga: Kemendag fokus garap ekspor di pasar Tunisia hingga Aljazair
Baca juga: Indonesia-Aljazair jajaki peningkatan kerja sama bidang keagamaan
Baca juga: Dubes: Aljazair-Indonesia miliki sejarah persahabatan, solidaritas
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2023
Tags:
Komentar
Posting Komentar