Saturday
6Sep2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Home Featured

PM Israel Netanyahu Sebut Tak Ada Perdamaian Sebelum Hamas Hancur - CNN Indonesia

1 min read

PM Israel Netanyahu Sebut Tak Ada Perdamaian Sebelum Hamas Hancur

CNN Indonesia
Selasa, 26 Des 2023 16:20 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tak ada perdamaian sebelum kelompok perlawanan di Palestina, Hamas, hancur.
PM Israel Benyamin Netanyahu mengatakan tak ada perdamaian sebelum Hamas hancur. (Foto: CNN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tak ada perdamaian sebelum kelompok perlawanan di Palestina, Hamas, hancur.

Pernyataan itu tertuang dalam tulisan opini Netanyahu yang dirilis Wall Street Journal pada Senin (25/12) malam.

"Hamas harus dihancurkan, Gaza harus demiliterisasi, dan masyarakat Palestina harus dideradikalisasi. Ini adalah tiga prasyarat perdamaian antara Israel dan tetangganya Palestina di Gaza," kata Netanyahu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Membaca Kode Keras dalam 15 Beat yang Muncul saat Kerusuhan Jakarta - SindonewsBaca juga Membaca Kode Keras dalam 15 Beat yang Muncul saat Kerusuhan Jakarta - Sindonews

Netanyahu menjelaskan demiliterisasi di Gaza akan memerlukan pembentukan zona keamanan sementara di sekitarnya.

"Di masa mendatang, Israel harus tetap mengemban tanggung jawab keamanan utama di Gaza," ungkap dia.

Pendapat Netanyahu muncul usai dia berkunjung ke Gaza. Setelah itu, dia menghadiri pertemuan dengan Partai Likud.

Pilihan Redaksi

Dalam pertemuan tersebut, dia menegaskan tak akan berhenti memerangi Hamas sebelum mereka musnah. Pasukan Israel bahkan kian ganas membombardir Gaza.

RI Diguncang 4.071 Kali Gempa selama Agustus, Terbesar Berkekuatan M6,3 -  inewsBaca juga RI Diguncang 4.071 Kali Gempa selama Agustus, Terbesar Berkekuatan M6,3 - inews

"Kami mengintensifkan pertempuran dalam beberapa hari mendatang," ujar Netanyahu dalam rilis partai Likud, dikutip AFP.

Dia juga mengatakan mendukung pengusiran warga Palestina secara halus dengan narasi "migrasi sukarela."

Namun, rencana itu pun masih menimbulkan pertanyaan terkait negara mana yang akan menampung warga Gaza.

Menanggapi upaya pemerintahan Netanyahu, Hamas enggan berdiskusi bersama. Mereka juga menyebut tindakan itu tak masuk akal.

"[Warga Palestina] menolak untuk dideportasi dan dipindahkan. Tidak mungkin ada pengasingan dan tidak ada pilihan lain selain tetap tinggal di tanah kami," demikian pernyataan Hamas.

Rencana Israel mencuat saat pasukan Zionis terus menggempur Gaza sejak 7 Oktober.

Selama operasi, mereka menyerang warga dan objek sipil seperti kamp pengungsian dan rumah sakit. Imbas serangan Israel lebih dari 20.000 jiwa di Palestina meninggal.

Gempuran Israel yang terus terjadi membuat sejumlah pihak menilai mereka ingin menguasai Palestina.

(isa/pua)
Komentar
Additional JS