RI Dukung Surat Sekjen PBB ke DK PBB: Gencatan Senjata Penting - CNN Indonesia - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

RI Dukung Surat Sekjen PBB ke DK PBB: Gencatan Senjata Penting - CNN Indonesia

Share This

RI Dukung Surat Sekjen PBB ke DK PBB: Gencatan Senjata Penting

CNN Indonesia
Kamis, 07 Des 2023 12:05 WIB
Menlu RI Retno Marsudi mendukung Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang menyurati DK PBB untuk menyepakati gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina.
Menlu I Retno Marsudi dukung Sekjen PBB surati Dewan Keamanan PBB minta gencatan senjata di Jalur Gaza. (Dok. Kemlu RI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendukung Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBBAntonio Guterres yang menyurati Dewan Keamanan (DK) PBB untuk segera menyepakati gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina.

Dalam Twitnya di X, Retno mengatakan gencatan senjata kemanusiaan saat ini adalah hal vital untuk dilakukan di Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mendukung surat Sekjen PBB Antonio Guterres kepada Dewan Keamanan yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza," tulis Retno dalam twitnya, Kamis (7/12).

Retno berujar seruan Guterres senafas dengan seruannya selama ini, salah satunya yang ia lontarkan dalam Debat Terbuka DK PBB pada 24 Oktober lalu. Dalam kesempatan itu, ia menegaskan bahwa gencatan senjata segera sangat penting dilakukan guna menyetop kekejaman dan situasi buruk di Gaza.

"Seperti yang saya garis bawahi dalam Debat Terbuka DK PBB pada tanggal 24 Oktober, gencatan senjata segera sangat penting untuk mengakhiri kekejaman dan memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza," tulis Retno.

Pernyataan Retno ini merespons surat Guterres kepada Presiden DK PBB, Jose Javier de la Gasca Lopez Dominguez, tentang kecemasannya atas situasi di Gaza yang kian mengkhawatirkan.

Guterres mengatakan aksi Israel di Gaza selama lebih dari delapan pekan ini telah membuat "warga sipil di seluruh Gaza menghadapi bahaya besar".

Banner artikel Ceasefirenow

"Di tengah pemboman terus-menerus yang dilakukan tentara Israel (IDF), dan tanpa tempat berlindung atau hal-hal penting untuk bertahan hidup, saya memperkirakan ketertiban umum akan segera rusak karena kondisi yang menyedihkan ini," tulis Guterres, seperti dikutip laman resmi PBB.

"Yang membuat bantuan kemanusiaan yang terbatas sekalipun tidak mungkin dilakukan," tulisnya.

Dalam surat yang menjadi langkah tak biasanya ini, Guterres menyoroti kondisi kemanusiaan di Gaza yang memburuk sehingga bisa menyebabkan bencana bagi warga Palestina.

Dia menuliskan lebih dari 15.000 orang dilaporkan tewas, dengan lebih dari 40 persen di antaranya merupakan anak-anak. Sekitar 80 persen populasi Gaza juga telah dipindahkan secara paksa ke daerah-daerah yang semakin kecil.

Jutaan orang juga mencari perlindungan di UNRWA hingga membuat kondisi "yang penuh sesak, tidak bermartabat, dan tidak higienis."

Lebih dari itu, sistem perawatan kesehatan di Gaza juga telah runtuh, dengan rumah sakit yang kini berubah menjadi medan perang.

Padahal, ribuan orang mencari perlindungan dan membutuhkan perawatan di sana. Dengan keadaan ini, Guterres menyebut akan ada lebih banyak orang yang meninggal dunia akibat tak mendapatkan obat.

"Situasi yang lebih buruk bisa terjadi, termasuk penyakit epidemi dan meningkatnya tekanan untuk melakukan pengungsian massal ke negara-negara tetangga," bunyi pernyataan Guterres.

Guterres lantas menggarisbawahi Resolusi 2712 (2023) DK PBB yang menyerukan peningkatan penyediaan pasokan bantuan kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga sipil, terutama anak-anak.

Ia pun mendesak komunitas internasional untuk melakukan segala cara guna mencegah hal tersebut dan mengakhiri krisis yang telah berlangsung ini.

"Saya mendesak para anggota Dewan Keamanan untuk mencegah bencana kemanusiaan. Saya mengulangi seruan saya agar gencatan senjata kemanusiaan segera diserukan. Ini mendesak. Penduduk sipil harus terhindar dari bahaya yang lebih besar," tulis dia.

"Dengan gencatan senjata kemanusiaan, sarana untuk bertahan hidup dapat dipulihkan, dan bantuan kemanusiaan dapat disampaikan dengan cara yang aman dan tepat waktu di Jalur Gaza."

Agresi Israel di Jalur Gaza imbas serbuan Hamas 7 Oktober lalu telah menewaskan setidaknya 16.248 warga Palestina. Mayoritas korban merupakan anak-anak dan perempuan.

Sementara itu di Israel, jumlah korban tewas sekitar 1.200 orang.

(blq/bac)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages