BERLIN, iNews.id - Rusia menganggap Dunia Barat tidak memiliki senjata ampuh yang dapat digunakan untuk mengubah situasi konflik di Ukraina secara radikal. Hal itu disampaikan Duta Besar Rusia untuk Jerman, Sergey Nechaev, pekan ini.
“Seperti yang ditunjukkan oleh jalannya permusuhan, Barat tidak memiliki 'wunderwaffe' (senjata ajaib) yang mampu secara radikal mengubah situasi di medan perang, baik itu tank berat, sistem pertahanan udara, MLRS maupun howitzer,” ujar Nechaev dalam sebuah wawancara dengan RIA Novosti.
Dia mengatakan, Angkatan Bersenjata Rusia dan industri pertahanan negara itu dengan cepat beradaptasi terhadap tantangan baru. Moskow pun selalu menemukan respons yang efektif.
“Apakah politisi Jerman percaya pada kemenangan Ukraina? Saya yakin jumlahnya semakin sedikit. Namun mereka belum mampu meninggalkan paradigma 'perubahan zaman' dan (ambisi) menimbulkan 'kekalahan strategis' terhadap Rusia,” kata Nechaev.
Rusia sebelumnya mengirimkan catatan ke aliansi militer Barat pimpinan Amerika Serikat, NATO, karena terus-terusan memasok senjata ke Ukraina selama berlangsungnya agresi militer Moskow. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, setiap kargo berisi senjata yang dikirimkan untuk Ukraina akan menjadi target sah untuk diserang oleh militer Rusia.
Rusia melancarkan agresi militer di Ukraina sejak 24 Februari 2022. Presiden Vladimir Putin mengatakan, operasi tersebut bertujuan untuk melindungi masyarakat penutur bahasa Rusia yang menjadi sasaran genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun (2014-2022). Menurut Putin, tujuan akhir operasi tersebut adalah untuk membebaskan Donbas dan menciptakan kondisi yang menjamin keamanan nasional Rusia.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Follow Berita iNews di Google News
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar