Sengsara Pengungsi Palestina di Gaza, Hujan Deras Picu Banjir di Tenda Pengungsian – Tempo December 14, 2023 at 06:49PM
Sengsara Pengungsi Palestina di Gaza, Hujan Deras Picu Banjir di Tenda Pengungsian
Reporter
Kamis, 14 Desember 2023 13:13 WIB
-
Bagikan
Iklan
TEMPO.CO, Jakarta -Angin kencang dan hujan deras pada Rabu malam, 13 Desember 2023 memperburuk keadaan bagi pengungsi Palestina di Gaza. Hujan merobek dan membanjiri tenda-tenda plastik tipis, membasahi pakaian dan selimut serta membuat orang-orang terutama bayi, anak-anak dan lansia, kedinginan.
Iklan
Di tenda kemah di Rafah, yang terletak di daerah berpasir yang dipenuhi sampah, para pengungsi membawa ember pasir untuk menutupi genangan air di dalam atau di luar tenda mereka dan menggantungkan pakaian yang basah setelah diguyur hujan semalaman.
Baca Juga:
Tidak semua keluarga mempunyai tenda yang layak untuk menghadapi cuaca ini. Ada yang menggunakan terpal atau plastik tipis tembus pandang yang kegunaan aslinya adalah untuk melindungi barang, bukan tempat berlindung bagi orang.
Banyak tenda yang tidak memiliki alas, sehingga orang-orang menghabiskan malamnya dengan meringkuk di atas pasir basah. Robekan terlihat di tenda plastik milik keluarga lain, dan beberapa di antaranya menunjukkan genangan air di dalamnya.
Banyak pengungsi kini berada di Gaza selatan, menyusul perintah berkali-kali dari pasukan Israel agar mereka berevakuasi dari utara.
Baca Juga:
Rafah, yang berbatasan dengan Mesir, adalah bagian paling selatan Jalur Gaza, tempat orang-orang berdatangan dalam jumlah besar untuk mencari perlindungan dari pertempuran sengit antara Israel dan Hamas di utara dan selatan.
Puluhan ribu pengungsi yang tiba di Rafah sejak 3 Desember terus menghadapi kondisi yang sangat padat baik di dalam maupun di luar tempat penampungan. Mereka kekurangan makanan, air, tempat tinggal, kesehatan, dan perlindungan, menurut laporan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN OCHA) pada 12 Desember 2023.
Tanpa adanya toilet yang memadai, kebiasaan buang air besar di tempat terbuka semakin marak, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan penyebaran penyakit lebih lanjut, terutama saat hujan dan banjir.
"Kami menghabiskan lima hari di luar ruangan. Dan kini hujan membanjiri tenda," kata warga pengungsi, Bilal al-Qassas. "Kemana kami akan bermigrasi? Martabat kami hilang. Dimana perempuan bisa buang air kecil? Tidak ada kamar mandi."
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan
Pria berusia 41 tahun itu mengatakan, "Kami mulai merindukan kematian. Kami tidak ingin makan atau minum."
Israel membantah mempunyai rencana untuk mendorong warga Palestina ke Sinai, sementara Mesir mengatakan mereka tidak menginginkan kedatangan massal orang-orang dari Gaza.
Namun, pagar perbatasan Gaza-Mesir telah diterobos di masa lalu, sehingga memicu kekhawatiran bahwa pengungsian yang tidak terkendali dapat kembali terjadi kali ini.
Israel memulai kampanye pengeboman untuk menghancurkan Hamas setelah kelompok tersebut menyerbu pagar perbatasan pada 7 Oktober lalu, menewaskan 1.174 warga Israel.
Sejak itu, pemboman dan pengepungan Israel telah menewaskan sedikitnya 18.608 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan Palestina. Ribuan orang lainnya dikhawatirkan terkubur di reruntuhan.
REUTERS | AL JAZEERA
LAPORAN UTAMA
Rekomendasi Artikel
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Pejabat Kemanusiaan PBB: Gencatan Senjata di Gaza Adalah Satu-satunya Jalan ke Depan
1 jam lalu
Menyusul resolusi Majelis Umum PBB tentang gencatan senjata di Gaza, pejabat tinggi kemanusiaan PBB mengatakan itu adalah satu-satunya jalan ke depan.
Baca Selengkapnya
Warga Israel Dukung Serangan ke Gaza Dilanjutkan, Ini Sebabnya
3 jam lalu
Warga Israel mengatakan bahwa tentara tidak boleh mundur dari serangan yang tak henti-hentinya untuk menghancurkan Hamas.
Baca Selengkapnya
Staf Biden Berunjuk Rasa di Depan Gedung Putih, Serukan Gencatan Senjata di Gaza
6 jam lalu
Pegawai pemerintah dan pejabat politik dari seluruh staf pemerintahan Presiden AS Joe Biden berunjuk rasa mendesak gencatan senjata di Gaza
Baca Selengkapnya
Dukung Gaza, Peretas Yordania Targetkan Situs Militer Israel
6 jam lalu
Serangkaian serangan siber telah menargetkan Israel sejak serangan brutal ke Gaza dimulai pada 7 Oktober.
Baca Selengkapnya
Israel Bombardir Gaza, Dukungan Warga Palestina terhadap Hamas Melonjak
7 jam lalu
Sebuah jajak pendapat di kalangan warga Palestina pada masa perang yang diterbitkan pada Rabu menunjukkan peningkatan dukungan terhadap Hamas.
Baca Selengkapnya
9 Tentara Israel Tewas Disergap di Kota Gaza, Pertanda Hamas Masih Kuat
7 jam lalu
Kelompok pejuang Palestina Hamas melakukan salah satu serangan paling mematikan terhadap tentara Israel sejak invasi Gaza dimulai pada 7 Oktober.
Baca Selengkapnya
Serukan Gencatan Senjata di Gaza, Demonstran Yahudi Blokir Jalan Bebas Hambatan Los Angeles
8 jam lalu
Jalan bebas hambatan di Kota Los Angeles diblokir pada Rabu oleh pengunjuk rasa Yahudi-Amerika yang menuntut gencatan senjata di Gaza
Baca Selengkapnya
Bertubi-tubi, Israel Alami Kekalahan Terburuk sejak Oktober Sekaligus Isolasi Diplomatik
9 jam lalu
Israel mengumumkan kekalahan terburuk dalam pertempuran selama lebih dari sebulan pada Rabu setelah penyergapan di reruntuhan Kota Gaza, Palestina
Baca Selengkapnya
Tentara Israel Dilaporkan Tembak Mati Bayi Baru Lahir, Anak-anak dan Perempuan di Gaza
9 jam lalu
Tentara Israel dilaporkan menembak mati bayi baru lahir, anak-anak dan perempuan Palestina yang berlindung di sebuah sekolah dekat kamp Jabalia, Gaza
Baca Selengkapnya
Alasan Ini yang Membuat WNI Relawan MER-C di Gaza Akhirnya Pulang ke Indonesia
11 jam lalu
WNI relawan MER-C yang pulang ke Indonesia adalah saksi kekejaman Israel di Gaza.
Baca Selengkapnya
Informasi Terkini, terpopuler serta pilihan dari berbagai sumber terpercaya di https://bit.ly/3GMnTDt dan https://bit.ly/3aagi7A
from Opsiin – Kopiminfo https://ift.tt/j8765WZ
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar