Seorang Santri di Ponpes Kuningan Tewas Dikeroyok 18 Temannya
Penulis: Candra Kurnia | Editor: CAH
Kuningan, Beritasatu.com - Seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah, Desa Manis Midul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, tewas setelah dikeroyok oleh 18 orang temannya.
Pengeroyokan korban bernama Hilmi terjadi di dalam gudang yang ada di ponpes Husnul Khotimah pada Kamis (30/11/2023) malam pukul 23.00 WIB sampai jam 02.00 WIB. Saat ditemukan, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah 45, untuk dilakukan perawatan.
Namun pada Senin (4/12/2023) pagi, korban meninggal dunia. Aksi pengeroyokan tersebut pun viral di media sosial.
Kapolres Kuningan, AKBP Willy Andrian mengatakan ada 18 orang yang melakukan aksi pengeroyokan, 12 orang di antaranya masih di bawah umur.
"Total ada 18 orang pelaku pengeroyokan. Kami telah menetapkan tersangka 6 orang dewasa dan 12 anak lainnya di bawah umur. Kami melakukan pengawasan dan koordinasi dengan unit PPA UPTD Kabupaten Kuningan, dalam artian tidak dilakukan penahanan di Polres Kuningan," kata Willy di Mapolres Kuningan, Rabu (6/12/2023).
Soal motif, Willy mengatakan korban diduga melakukan pencurian yang membuat para pelaku marah.
"Motif sementara korban diduga melakukan pencurian. Namun, tidak dibenarkan secara hukum atau pidana untuk main hakim sendiri, apalagi pengeroyokan yang menghilangkan nyawa orang," jelasnya.
Hasil visum menunjukkan korban mengalami luka lebam disekujur tubuh. "Hasil visum yang kami dapatkan, terdapat beberapa luka lebam di wajah, punggung, tangan, sekujur tubuh," tambahnya.
Sementara itu, kuasa hukum Ponpes Husnul Khotimah, Taufik Eka Fauzan, mengungkapkan korban dengan para pelaku merupakan teman dekat.
"Mereka itu teman dekat. Hanya gara-gara masalah sepele, uang di dompet diambil, enggak seberapa, hal-hal kecil seperti hilangnya sandal, makanan diambil oleh korban," ujarnya.
Taufik memaparkan, korban sempat dibawa ke klinik hingga rumah sakit tetapi nyawanya tidak tertolong.
"Setelah itu paginya dibawa ke klinik, setelah itu dibawa ke Rumah Sakit Juanda, karena tidak ada dokter saraf, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit 45. Hasil CT Scan ada luka di beberapa titik sehingga dimasukan ke ruang ICU hingga korban meninggal," ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar