Sosok Ini Sebut Gibran Rakabuming Raka Gunakan Teknik Cross Cultural Saat Debat Cawapres, Begini Penjelasannya - kilat

 

Sosok Ini Sebut Gibran Rakabuming Raka Gunakan Teknik Cross Cultural Saat Debat Cawapres, Begini Penjelasannya

By Viola Sendy Karolina
kilat.com
December 25, 2023
Gibran Rakabuming
Gibran Rakabuming

KILAT.COM – Monica Kumalasari yang merupakan seorang Pakar Mikro Ekspresi membeberkan teknik debat yang digunakan oleh Cawapres nomor urut dua.

Gibran Rakabuming Raka dikatakan menggunakan teknik Cross Cultural Communication Challenge dalam debat Cawapres di Jakarta Convention Center (JCC) pada Jumat malam kemarin.

Hal ini menurut pengamatannya bahwa Gibran Rakabuming Raka sebagai orang Solo memiliki budaya yang melarang untuk menunjukkan secara gamblang ekspresi dan gerak tubuh mereka.

“Orang-orang Solo itu sama seperti orang Jepang bahwa mereka memang dalam budayanya dilarang untuk menyatakan ekspresi mereka secara vulgar,” ucap Monica Kumalasari yang dikutip Kilat.com dari Kanal Youtube Metro Tv pada 25 Desember 2023.

Sehingga ketika berbisnis dengan orang Solo dan orang Jepang agaknya sulit untuk diamati gerak geriknya dalam pertemuan pertamanya. Mereka lebih berekspresi jika di luar kepentingan tersebut.

Tetapi menurut penjelasan Pakar Mikro Ekspresi ini Gibran Rakabuming Raka justru menyelentang dari aturan tersebut lantaran memulai maju terlebih dahulu untuk bersalaman dengan para Cawapres lainnya.

“Nah tapi kenyataannya adalah Mas Gibran kemudian pakai berjalan begitu ya ke depan, nah ini kan tidak sesuai dengan aturannya bahkan memulai duluan. Jadi kalau kita katakan bahwa hal ini yang menjadi budaya dari Mas Gibran tapi ternyata kok nggak diikuti,” ujar Pakar Mikro Ekspresi.

Wanita berambut pendek ini memiliki asumsi jika Cawapres nomor urut 2 ini adalah orang kinestetik di mana tipe orang yang tidak bisa berdiam lama dalam satu tempat.

Ada kemungkinan juga pengaruh dari latar belakang pendidikan Gibran Rakabuming Raka yang pernah bersekolah di luar negeri seperti penuturan Monica Kumalasari.

“Saya berasumsi bersangkutan adalah orang-orang yang kinestetik sehingga sulit untuk diam di satu tempat walaupun ini adalah ada aturannya atau kita boleh mengatakan bahwa oh mungkin pengaruh beliau ini pernah sekolah di luar di Singapura di Australia,” kata Monica Kumalasari.

Hal ini yang menguatkan dugaannya bahwa pasangan Prabowo Subianto ini secara makronya lebih ekspresif sementara secara mikronya salah satunya dengan ekspresi senyum.

Monica Kumalasari juga beberkan momen salaman sambil menunduk oleh Gibran dengan Prabowo Subianto dan dua Cawapres lainnya.

“Bahkan bukan hanya bersalaman ketika debat Capres kan ikut juga ini Mas Gibran ketika Pak Prabowo maju ini selalu berdiri dulu untuk penghormatan,” ungkap wanita berambut pendek ini.

“Ketika salim beliau mengucapkan terima kasih sudah diberi kesempatan oleh Pak Prabowo dan juga mengatakan apresiasinya juga kepada kedua Cawapres yang lain,” imbuhnya.

Hal inilah yang kemudian menurutnya dinamakan cross cultural lantaran menggabungkan budaya Indonesia dengan luar negeri.

“Cara salamannya pun khas kan salaman sebagai culturenya Indonesia terutama di Jawa Tengah atau Solo jadi bahasanya Salim, nah ini yang kita sebut si cross cultural ini. Jadi karena memang aslinya dari Solo begitu jadi bentuk respek,” kata Monica Kumalasari. (*)

Baca Juga

Komentar