Taktik gerilya Hamas menggunaan terowongan terbukti efektif memerangi Israel (Foto: AP)GAZA, iNews.id - Jumlah korban tewas militer Israel di Gaza hampir dua kali lipat dari serangan darat pada 2014. Taktik gerilya Hamas terbukti efektif memerangi Israel.
Para ahli militer Israel, seorang komandan Israel, dan sumber Hamas menjelaskan bagaimana kelompok Palestina tersebut menggunakan stok senjata besar, pengetahuan tentang medan, dan jaringan terowongan yang luas untuk mengubah jalanan Gaza menjadi labirin mematikan.
Mereka memiliki berbagai senjata, mulai dari drone yang dipasangi granat hingga senjata anti-tank dengan muatan kembar yang kuat.
Sejak serangan darat Israel dimulai pada akhir Oktober, sekitar 110 tentara Israel tewas saat tank dan infanteri menyerbu kota dan kamp pengungsi, berdasarkan data resmi Israel. Sekitar seperempat dari mereka adalah kru tank.
Melansir dari Arab News, Minggu (17/12/2023) angka tersebut sangat tinggi dibandingkan dengan 66 korban pada konflik tahun 2014.
"Tidak ada perbandingan sejauh ini dengan perang tahun 2014, ketika pasukan kami sebagian besar beroperasi tidak lebih dari satu kilometer di dalam Gaza," kata Yaacov Amidror, mantan jenderal mayor Israel yang sekarang berada di Jewish Institute for National Security of America (JINSA).
Dia mengatakan bahwa tentara belum menemukan solusi yang baik untuk terowongan yang secara signifikan berkembang dalam dekade terakhir.
Sejak perang dimulai, hampir 19.000 orang tewas di Gaza, memicu tuntutan internasional untuk gencatan senjata dan bahkan desakan dari sekutu Israel yang teguh, Amerika Serikat, untuk perubahan strategi dan serangan yang lebih tepat.
Editor : Muhammad Fida Ul Haq
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar