Viral Pengadaan Vario 160 untuk 117 Lurah di Kota Semarang, Wali Kota: Anggaran Rp 8 Miliar Juga untuk Barang Lain - Radar Semarang
Viral Pengadaan Vario 160 untuk 117 Lurah di Kota Semarang, Wali Kota: Anggaran Rp 8 Miliar Juga untuk Barang Lain - Radar Semarang
RADARSEMARANG.ID, SEMARANG - Dunia maya viral terkait besarnya pengadaan 177 unit sepeda motor untuk lurah di Kota Semarang, karena menghabiskan anggaran sebesar Rp 8 miliar.
Diketahui motor Vario 160 untuk lurah ini diberikan secara simbolis di puncak HUT Korpri yang dilakukan di Lapangan Pancasila Simpanglima Rabu (29/11) lalu.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menanggapi informasi yang beredar hingga menimbulkan polemik.
Mbak Ita, sapaannya, menjelaskan jika anggaran Rp 8 miliar ini tidak hanya untuk motor lurah saja, namun juga digunakan untuk barang rumah tangga lainnya.
"Saya mohon maaf karena tidak menjelaskan rinciannya, bukan hanya motor tapi juga kebutuhan Bagian Rumah Tangga Setda lainnya untuk pelayanan masyarakat," katanya saat ditemui Jawa Pos Radar Semarang, Minggu (3/12) di kediamannya yang terletak di kawasan Bukit Sari.
Mbak Ita menjelaskan, total anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 7,931 miliar, termasuk untuk pengadaan barang lainnya.
Jika mengacu anggaran satu sepeda motor, harga sekitar Rp 26,5 juta, dikali 177 menjadi Rp 4,7 miliar sekian.
"Anggaran itu juga buat pengadaan barang yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat, misalnya pakaian dinas, TV LED, dan alat pemadam api ringan (APAR)," tambahnya.
Menurut dia, pengadaan TV LED dilakukan karena kondisi televisi layar datar yang digunakan untuk pemandu informasi masyarakat di Balai Kota Semarang telah buram dimakan usia.
Termasuk pengadaan APAR didasari hal yang sama, bahwa tabung alat pemadam api itu sejak 2004 belum pernah diganti.
"Juga motor lurah itu sudah dipakai sejak 2014. Bayangkan sudah hampir sembilan tahun belum diganti, mengingat sekarang ini banyak pelayanan kepada masyarakat yang mau tidak mau lurah ini sering terjun ke lapangan," ujarnya.
Pengadaan sepeda motor dan barang rumah tangga lainnya itu bersumber pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kota Semarang pada 2023.
Selain itu juga faktor Kota Semarang tidak mengalami defisit selama dua tahun terakhir membuat rapat tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) dapat mengatur keuangan yang lebih fleksibel.
"Jadi mana yang harus diefisienkan, mana yang menjadi prioritas. Dari tim TAPD melihat ada anggaran-anggaran yang bisa digunakan untuk kepentingan pelayanan publik, salah satunya sepeda motor," katanya.
Pihaknya mengajak masyarakat dapat mengawal dan mengawasi langkah atau kebijakan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
Terkait pengadaan sepeda motor dinas lurah ini dilakukan secara transparan dan dapat dipantau melalui aplikasi belanja online atau e-Katalog.
"Saya sekali lagi mohon, maaf kalau kemarin membuat orang bertanya-tanya. Proses-prosesnya monggo panjenengan bisa lihat di e-Katalog jadi tidak ada lagi istilahnya nempil," jelasnya. (den).
RADARSEMARANG.ID, SEMARANG - Dunia maya viral terkait besarnya pengadaan 177 unit sepeda motor untuk lurah di Kota Semarang, karena menghabiskan anggaran sebesar Rp 8 miliar.
Diketahui motor Vario 160 untuk lurah ini diberikan secara simbolis di puncak HUT Korpri yang dilakukan di Lapangan Pancasila Simpanglima Rabu (29/11) lalu.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menanggapi informasi yang beredar hingga menimbulkan polemik.
Mbak Ita, sapaannya, menjelaskan jika anggaran Rp 8 miliar ini tidak hanya untuk motor lurah saja, namun juga digunakan untuk barang rumah tangga lainnya.
"Saya mohon maaf karena tidak menjelaskan rinciannya, bukan hanya motor tapi juga kebutuhan Bagian Rumah Tangga Setda lainnya untuk pelayanan masyarakat," katanya saat ditemui Jawa Pos Radar Semarang, Minggu (3/12) di kediamannya yang terletak di kawasan Bukit Sari.
Mbak Ita menjelaskan, total anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 7,931 miliar, termasuk untuk pengadaan barang lainnya.
Jika mengacu anggaran satu sepeda motor, harga sekitar Rp 26,5 juta, dikali 177 menjadi Rp 4,7 miliar sekian.
"Anggaran itu juga buat pengadaan barang yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat, misalnya pakaian dinas, TV LED, dan alat pemadam api ringan (APAR)," tambahnya.
Menurut dia, pengadaan TV LED dilakukan karena kondisi televisi layar datar yang digunakan untuk pemandu informasi masyarakat di Balai Kota Semarang telah buram dimakan usia.
Termasuk pengadaan APAR didasari hal yang sama, bahwa tabung alat pemadam api itu sejak 2004 belum pernah diganti.
"Juga motor lurah itu sudah dipakai sejak 2014. Bayangkan sudah hampir sembilan tahun belum diganti, mengingat sekarang ini banyak pelayanan kepada masyarakat yang mau tidak mau lurah ini sering terjun ke lapangan," ujarnya.
Komentar
Posting Komentar