Pilihan

Anies Beri Nilai 11 dari 100 untuk Kinerja Kemhan, Airlangga Bela Prabowo - detik

 

Anies Beri Nilai 11 dari 100 untuk Kinerja Kemhan, Airlangga Bela Prabowo

By Adrial
detikcom
January 7, 2024
Foto: Airlangga
Foto: Airlangga
Jakarta -

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyindir soal etika capres nomor urut 1 Anies Baswedan usai memberi nilai kerja kementerian Pertahanan era Prabowo Subianto 11 dari 100. Menurut Airlangga tidak etis untuk menilai orang seperti yang dilakukan Anies.

"Etika tidak menilai orang lain, kita tidak pernah menilai orang lain. Terakhir kita dinilai pada sata kuliah nilainya tidak 1 sampai 5, tetapi ada variasi-variasi tertentu," ucap Airlangga kepada wartawan di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Airlangga menyebut Prabowo adalah seorang patriot dan sudah terbukti lewat sejarah. Hal itu juga terlihat saat Prabowo memimpin partai politik.

"Kedua, saya melihat bahwa beliau seorang patriot, itu sudah dibuktikan dan sejarah sudah membuktikan itu beliau ini pemimpin parpol," ucapnya.

Lebih lanjut, Airlangga juga membela Prabowo tentang pengelolaan anggaran pertahanan. Airlangga mengatakan saat pandemi COVID memang banyak anggaran direlokasi untuk kepentingan masyarakat.

"Saat COVID, ketua penanganan COVID dan penanganan ekonominya saya, jadi saya tahu persis bagaimana kita harus realokasi dana untuk kepentingan masyarakat," ungkapnya.

Sebelumnya Capres nomor urut 1 Anies Baswedan memberikan nilai 11 dari 100 untuk kinerja Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang dipimpin Prabowo Subianto, yang juga capres nomor urut 2. Penilaian diberikan atas dasar kesejahteraan prajurit TNI yang dinilai Anies tidak dipikirkan oleh Kemhan.

Mulanya saat sesi tanya jawab debat capres ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) Anies memberikan pertanyaan kepada capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo. Anies bertanya skor kinerja Kemhan kepada Ganjar.

"Berapa skor yang Bapak berikan atas kinerja Kementerian Pertahanan yang dipimpin oleh Bapak Prabowo, silakan Pak Ganjar," tanya Anies.

Ganjar menjawab lima. Dia mengaku memiliki data terkait kinerja Kemhan.

"Lima juga, saya punya datanya dan kemudian akan saya sampaikan. Di meja saya sudah saya siapkan satu per satu," jawab Ganjar.

Setelah itu, Ganjar berbicara soal sistem pertahanan. Anies kemudian membandingkan tunjangan TNI-Polri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Anies mengatakan era SBY tunjangan TNI-Polri mengalami kenaikan sembilan kali. Namun jauh berbeda dengan era Jokowi, yang hanya naik tiga kali.

"Kesejahteraannya tidak dipikirkan dengan serius, tukin (tunjangan kinerja) hanya 80 persen. Lihat Kementerian Keuangan, lihat Kementerian PUPR, menteri-menterinya mengusahakan peningkatan tukin di mereka. Lalu kita lihat tadi alutsista yang bekas, yang itu risikonya keselamatan dari TNI kita. Mereka bekerja keras menjaga setiap jengkal tanah republik ini. Tetapi mereka tidak didukung dengan policy. Karena itu, menurut saya, skornya justru di bawah 5 Pak Ganjar, kalau 5 itu ketinggian," ujar Anies.

Ganjar kemudian mempertegas lagi penilaian Anies. Ganjar minta Anies menyebut secara jelas angkanya.

"Mas Anies nggak usah takut, disebut aja angkanya berapa gitu loh, kayak saya gitu loh. Jangan di bawah 5, sebut aja berapa," ucap Ganjar.

"11, Mas, dari 100," kata Anies.


(ial/dek)

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek