BMKG: Magnitudo Gempa Sumedang Melemah - Beritasatu

BMKG: Magnitudo Gempa Sumedang Melemah

Kamis, 4 Januari 2024 | 21:28 WIB
A
IC
Gempa yang melanda wilayah Sumedang tidak hanya merusak ribuan rumah warga, tetapi juga mengakibatkan kerusakan puluhan gedung sekolah, Kamis 4 Januari 2024.
Gempa yang melanda wilayah Sumedang tidak hanya merusak ribuan rumah warga, tetapi juga mengakibatkan kerusakan puluhan gedung sekolah, Kamis 4 Januari 2024. (Beritasatu.com/Aep)

Jakarta, Beritasatu.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa magnitudo gempa bumi di Sumedang, Jawa Barat, selama periode 31 Desember 2023 hingga 4 Januari 2024 cenderung melemah.

ADVERTISEMENT

 "Grafik magnitudo rangkaian gempa bumi Sumedang pada periode 31 Desember 2023 hingga 4 Januari 2024 mencatat magnitudo tertinggi sebesar 4,7 dan magnitudo terendah sebesar 2,4," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta pada Kamis (4/1/2024) dikutip Antara.

Daryono menambahkan bahwa frekuensi gempa Sumedang juga menunjukkan kecenderungan penurunan, menandakan bahwa kejadian gempa semakin jarang terjadi.

BACA JUGA
ADVERTISEMENT

Secara makroseismik, hasil pemantauan BMKG terhadap gempa Sumedang mencapai skala intensitas V-VI modified mercally intensity (MMI). Ini berarti gempa tersebut dirasakan oleh semua orang, dengan barang-barang terpelanting, perabotan bergoyang, plester dinding lepas, dan dinding tembok retak.

Daryono menyatakan bahwa saat ini tim BMKG sedang melakukan analisis site class, identifikasi sesar pembangkit gempa dengan metode seismik (microseismic), magnetotelluric (MT), identifikasi kelurusan struktur (lineament) menggunakan drone lidar, dan metode lainnya untuk memetakan sebaran, kondisi tanah, dan dampak kerusakan.

Sementara itu, kedatangan BMKG ke Sumedang juga bertujuan untuk memberikan literasi atau edukasi tentang gempa kepada masyarakat, serta langkah-langkah yang harus diambil sebelum, selama, dan setelah gempa terjadi.

BACA JUGA

Daryono mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan waspada, serta menghindari menempati bangunan yang telah rusak. Dia juga menekankan perlunya kewaspadaan di kawasan perbukitan dengan tebing curam, karena gempa susulan yang signifikan dapat memicu longsor dan runtuhan batu, terutama setelah hujan yang dapat meningkatkan ketidakstabilan lereng.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya