Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Debat Capres Debat Capres-Cawapres Pemilu Pemilu 2024 Pilpres Pilpres 2024 Prabowo Subianto

    Cek Fakta Debat Capres: Prabowo Sebut Indonesia Tak Pernah Gagal Bayar Utang, Benarkah? - Beritasatu

    1 min read

     

    Cek Fakta Debat Capres: Prabowo Sebut Indonesia Tak Pernah Gagal Bayar Utang, Benarkah?

    Minggu, 7 Januari 2024 | 22:30 WIB
    H
    H
    Capres nomor urut dua Prabowo Subianto menyampaikan pendapat saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 Januari 2024.
    Capres nomor urut dua Prabowo Subianto menyampaikan pendapat saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 Januari 2024. (Berita Satu Photo/Joanito De Saojooao)

    Jakarta, Beritasatu.com - Dalam debat ketika Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam, calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto menyebut rasio utang luar negeri Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) tergolong rendah dibandingkan negara lain. Prabowo juga menyebut Indonesia tidak pernah gagal bayar utang luar negeri. Bagaimana faktanya?

    ADVERTISEMENT

    Berdasarkan data International Monetary Fund (IMF), rasio utang Indonesia pada 2023 sebesar 39% dari total PDB. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan negara lain di kawasan ASEAN, bahkan Singapura mencapai 167,9%. Di kawasan Asia, rasio utang Jepang bahkan mencapai 261,3%.

    Terkait Indonesia tidak pernah gagal bayar, Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Deni Ridwan pada pertengahan 2023 juga pernah menyampaikan, Indonesia memang tidak pernah mengalami default atau gagal bayar utang sepanjang sejarah.

    BACA JUGA
    ADVERTISEMENT

    “Alhamdulillah dalam sejarah Indonesia, kita tidak pernah gagal bayar utang,” kata Deni Ridwan, dilansir dari Antara.

    Dari data terakhir yang disampaikan Bank Indonesia (BI), posisi utang luar negeri Indonesia pada Oktober 2023 sebesar US$ 392,2 miliar. Jumlah ini turun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$ 394,4 miliar.

    Komentar
    Additional JS