Harga Barang Naik Bayangi Gagalnya Kapal Internasional Lewati Laut Merah
Pengiriman di seluruh dunia beralih dari rute Laut Merah setelah militan Houthi meningkatkan serangan. Serangan tersebut ditujukan ke kapal-kapal di wilayah teluk untuk menunjukkan dukungan kepada Palestina akan serangan Israel di Gaza.
Maersk (MAERSKb.CO) Denmark memperingatkan pelanggan harus bersiap menghadapi gangguan akibat pengalihan kapal kontainer dari rute Laut Merah di sekitar Tanjung Harapan Afrika. Perjalanan mengelilingi Afrika ini memakan waktu 10 hari dan memakan banyak bahan bakar. Hal ini akan mendongkrak biaya pengiriman.
Maersk juga melaporkan bahwa pekan ini akan memberhentikan seluruh kapal karena salah satu kapalnya terkena serangan militan Houthi pada 1 Januari 2024.
"Situasi ini terus berkembang dan tetap sangat fluktuatif, dan semua intelijen yang tersedia di tangan menegaskan bahwa risiko keamanan terus berada pada tingkat yang meningkat secara signifikan," kata Maersk kepada Reuters pada hari Jumat (5/1/2024).
Sementara itu, Hapag Lloyd (HLAG.DE) mengeluarkan biaya dalam kisaran dua digit juta Euro antara 18 Desember dan 31 Desember setelah mengalihkan 25 kapal, kata juru bicara perusahaan kepada Reuters, Jumat.
Di sisi lain, Terusan Suez digunakan oleh sepertiga kargo kapal kontainer global. Pengarahan kembali kapal-kapal di sekitar ujung selatan Afrika diperkirakan akan menelan biaya tambahan bahan bakar hingga US$ 1 juta untuk setiap perjalanan pulang pergi antara Asia dan Eropa Utara.
Meskipun begitu, gangguan tersebut justru bernilai positif untuk saham perusahaan pelayaran terbaik di Eropa itu sejak awal 2024. Investor bisa bertaruh terhadap kenaikan tarif pengiriman yang menghidupkan kembali kekayaan sektor ini.
"Analis ekuitas kami memperkirakan bahwa guncangan tidak akan seburuk atau selama 2020-22 karena peningkatan pasokan kapal, dan tidak ada kemacetan pelabuhan karena penguncian," kata Goldman Sachs kepada Reuters.
Melihat hal tersebut, Amerika Serikat meluncurkan operasi untuk melindungi kapal perdagangan di Laut Merah. Meskipun begitu, perusahaan kargo dan pelayaran masih mengalihkan kapal ke Afrika hindari serangan lanjutan.
Maersk mengalihkan empat dari lima kapal kontainer ke Selatan, melewati Terusan Suez dan kembali ke Utara untuk mengitari Afrika pada Kamis (4/1/2024) lalu.
"Sementara kami terus berharap untuk resolusi berkelanjutan dalam waktu dekat dan melakukan semua yang kami bisa untuk berkontribusi ke arah itu, kami mendorong pelanggan untuk mempersiapkan komplikasi di daerah tersebut untuk bertahan dan untuk ada gangguan signifikan terhadap jaringan global," kata Maersk.
Perusahaan pelayaran Prancis CMA CGM mengatakan bahwa pihaknya tidak mengubah rencana dan secara bertahap tingkatkan jumlah kapal yang melakukan perjalanan menuju Terusan Suez.
(eds/eds)
Komentar
Posting Komentar