Indonesia Perlu Modernisasi Industri Pertahanan Menuju Kemandirian

Jakarta, Beritasatu.com - Dewan Pakar Timnas Amin Marsda (Purn) Supomo mengungkapkan, untuk menuju kemandirian pada industri pertahanan, Indonesia perlu tetap mengedepankan modernisasi. Meskipun begitu, roadmap-nya juga harus jelas, yaitu mencapai kemandirian.
"Jadi kita kuat, dan dalam kesempatan yang sama uang utang itu kita gunakan untuk membangun dan memperkuat industri dalam negeri. Jadi modernisasi menuju pada kemandirian," kata Supomo dalam Spesial Debat Capres di BTV, Minggu (7/1/2024).
Supomo menyampaikan, global power dan miliary balance sebetulnya merupakan produk-produk yang memberikan gambaran bahwa dunia ini anarkistis dan ancaman. Di sisi lain, gambaran ancaman ini juga dimanfaatkan negara barat, khususnya perusahaan multinasional asal Amerika Serikat (AS) untuk menjual alat-alat pertahanan. Kondisi ini bisa membuat industri pertahanan Indonesia bergantung pada negara Barat.
"Posisi Indonesia di mana? Jangan kita masuk dalam trap mereka, trap bisnis mereka," ujarnya.
Menurut Supomo, Indonesia sebetulnya bisa menghitung ancaman yang bisa muncul, kemudian menentukan porsi anggaran yang dibutuhkan.
"Mari kita bagun ke depan. Kita riset 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun dengan kalkulasi perkiraan intelijen. Dari situ kita membangun postur (anggaran)," kata Supomo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar