Jalanan Kosong di Ekuador Buntut Geng Kriminal Menebar Teror
Jakarta -
Sebagian besar ruas jalanan di Ekuador kosong dan tentara-tentara bersenjata lengkap berjaga di setiap sudut. Situasi mencekam ini terjadi saat keadaan darurat berlangsung dan geng-geng kriminal menebar teror.
Seperti dilansir AFP, Kamis (11/1/2024), situasi tegang dan mencekam menyelimuti Ekuador sejak Senin (8/1) waktu setempat setelah gembong narkoba dan gangster terkemuka Jose Adolfo Macias alias Fito kabur dari penjara.
Fito sendiri diketahui merupakan pemimpin geng kriminal terbesar di Ekuador, Los Choneros.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merespon hal ini, Presiden Daniel Noboa, langsung memberlakukan keadaan darurat dan menerapkan jam malam secara nasional. Untuk kurun waktu 60 hari ke depan, para personel militer Ekuador dikerahkan ke berbagai kota untuk menjaga keamanan selama keadaan darurat berlangsung.
Kaburnya Fito dan penetapan keadaan darurat memicu respons geng-geng kriminal setempat, yang menyulut kerusuhan di penjara-penjara, menyandera puluhan sipil penjara.
Mereka juga menyerbu studio televisi dan melepas tembakan saat siaran langsung, memicu ledakan di tempat umum, dan menculik tujuh personel kepolisian.
Bahkan ada ancaman eksekusi acak terhadap orang-orang yang ditemui di jalanan pada malam hari.
Sedikitnya 14 orang dilaporkan tewas akibat rentetan tindak kekerasan yang marak di Ekuador sejak keadaan darurat diberlakukan.
Simak halaman selanjutnya>>
Kehadiran militer dalam jumlah besar terpantau di ibu kota Quito. Namun warga setempat, salah satunya Rocio Guzman (54) yang memiliki toko, menuturkan bahwa situasi tetap mencekam dengan suara baku tembak di dekat tempat usahanya masih terngiang di kepalanya.
Ia mengatakan warga menutup toko-toko dan berlari. Tidak ada satu orang pun yang berada di jalan.
"Orang-orang menutup usahanya dan berlari," tuturnya.
"Semuanya tutup, pada pukul 20.00 malam tidak ada apa-apa: tidak ada mobil, tidak ada bisnis yang buka," ucap Guzman.
Di kota pelabuhan Guayaquil yang merupakan lokasi Fito kabur dari penjara, kebanyakan hotel, perkantoran dan pertokoan juga tutup. Hanya sedikit pejalan kaki yang terlihat berkeliaran pada Rabu (10/1) waktu setempat, namun mereka terlalu takut untuk berbicara kepada wartawan AFP di lokasi.
Di banyak area di kota itu, kehadiran personel kepolisian jauh lebih banyak dari para pedagang yang biasanya ramai menjajakan dagangan mereka.
Sementara itu, kegiatan belajar-mengajar di sekolah-sekolah setempat dialihkan via online sejak Rabu (10/1) waktu setempat. Kebanyakan perusahaan juga mengimbau para karyawannya untuk bekerja dari rumah selama keadaan darurat berlangsung.
Ekuador yang merupakan negara kecil di Amerika Selatan ini terjerumus ke dalam krisis setelah kendali kartel transnasional, yang menggunakan pelabuhan di negara itu untuk menyalurkan kokain ke Amerika Serikat dan Eropa, meningkat selama beberapa tahun terakhir.
(dwia/whn)
Komentar
Posting Komentar