Skip to main content
728

Kalau Kita Demokrasi, Jangan Ngancem! - detik

Kalau Kita Demokrasi, Jangan Ngancem!

Enggran Eko Budianto

Jombang - Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo kembali merespons soal ancaman penembakan di medsos terhadap capres nomor urut 01 Anies Baswedan. Ia menekankan tidak perlu terjadi ancaman dalam berdemokrasi.

Hal itu disampaikan Ganjar setelah ziarah ke makam pendiri NU KH Hasyim Asy'ari dan Presiden Keempat RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Ponpes Tebuireng, Jombang. Menurutnya, dalam sistem demokrasi semua pihak harus saling menjaga.

"Debat itu kan sebenarnya untuk masyarakat bisa yakin dapat preferensi untuk memilih. Maka para kandidat diminta menunjukkan gagasannya, disanggah yang (kandidat lain). Itu proses biasa saja sebenarnya," ujarnya kepada wartawan di lokasi, Jumat (12/1/2024).

Jika ingin sistem demokrasi tetap dipertahankan di Indonesia, lanjut Ganjar, semua pihak harus menjaga nilai-nilai demokrasi. Antara lain kesetaraan, tidak boleh membahas SARA, serta tidak boleh melakukan kampanye hitam atau black campaign.

"Kalau berdebat atau tidak setuju boleh pada kebijakan, tidak boleh black campaign, tapi negatvie campaign boleh, silakan dipositifkan. Itulah proses perdebatan. Ya, kalau kita sudah pada demokrasi, jangan ngancem! Biarkan rakyat bisa memilih dengan baik," tandasnya.

Diketahui, melansir detikNews , Anies Baswedan, mendapatkan ancaman penembakan di media sosial. Tim pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) merespons ancaman tersebut.

Jubir Timnas AMIN, Billy David Nerotumelina, ia menyebut tim pengamanan terus mendampingi Anies dalam melakukan kegiatannya. Ia menyebut pihaknya akan terus waspada.

"Tim lapangan AMIN selalu adaptatif, selalu ada evaluasi harian dan respons tim pengamanan juga adaptatif berdasarkan pengamatan dan juga isu-isu seperti ini," tutur Billy.

"Yang jelas tim pengamanan akan tetap waspada. Selain tetap menyerahkan ikhtiar kepada Tuhan YME, paslon AMIN mempercayai kekuatan terbesar adalah rakyat. Kami melihat begitu banyaknya rakyat yang ikut menjaga dan mengawasi Pak Anies dan Gus Imin dalam setiap agenda," sambungnya.

Dilihat detikcom, Jumat (12/1), terdapat sebuah tangkapan layar berisi komentar salah satu akun terkait Anies. Unggahan tersebut mendapat beragam respons dari warganet.

"Izin bapak, nembak kepala Anis hukumannya berapa lama ya?," bunyi salah satu tangkapan layar X.

Simak Video "Ziarah ke Makam Nani Wartabone Gorontalo, Anies Diteriaki Presiden"

(dpe/dte)

Posting Komentar

0 Komentar

728