Korban Tewas dalam Ledakan Bom di Iran Meningkat Jadi 103 Orang - Beritasatu

Korban Tewas dalam Ledakan Bom di Iran Meningkat Jadi 103 Orang


Kamis, 4 Januari 2024 | 05:03 WIB
Penulis: Surya Lesmana | Editor: LES
Warga Iran berkumpul di samping mobil yang hancur setelah terjadinya ledakan bom di Kerman, Iran, Rabu, 3 Januari 2024.
Warga Iran berkumpul di samping mobil yang hancur setelah terjadinya ledakan bom di Kerman, Iran, Rabu, 3 Januari 2024. (AP/AP)

Teheran, Beritasatu.com - Dua bom meledak berselang beberapa menit pada Rabu (3/1/2024), saat orang berkumpul untuk memperingati meninggalnya seorang jenderal terkemuka Iran yang terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS pada tahun 2020. 

ADVERTISEMENT

Pejabat Iran menyatakan, korban tewas mencapai 103 orang, dan 211 lainnya terluka.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan militan paling mematikan yang menargetkan Iran sejak Revolusi Islam tahun 1979. Ledakan tersebut mengguncang kota Kerman, sekitar 820 kilometer (510 mil) tenggara ibu kota Teheran, dan melemparkan pecahan peluru ke arah kerumunan orang yang berteriak-teriak melarikan diri.

BACA JUGA
ADVERTISEMENT

Kerumunan orang menandai peringatan empat tahun pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani, kepala Pasukan elite Quds Garda Revolusi, akibat serangan pesawat tak berawak AS di Irak pada Januari 2020. 

Ledakan tersebut terjadi di dekat makamnya saat antrean panjang orang berkumpul. 

Televisi pemerintah Iran dan para pejabat menggambarkan serangan itu sebagai serangan bom, tanpa memberikan perincian jelas tentang apa yang terjadi. 

Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi mengatakan kepada televisi pemerintah, bom pertama meledak sekitar jam 3 sore, dan bom lainnya meledak sekitar 20 menit kemudian. Dia mengatakan ledakan kedua menewaskan dan melukai banyak orang.

Gambar dan video yang dibagikan di media sosial tampaknya sesuai dengan pernyataan para pejabat, yang mengatakan ledakan pertama terjadi sekitar 700 meter dari makam Soleimani di Pemakaman Martir Kerman dekat tempat parkir. Massa kemudian bergegas ke barat sepanjang Shohada, atau Jalan Martir, tempat ledakan kedua terjadi sekitar 1 kilometer dari kuburan.

TV pemerintah Iran dan kantor berita IRNA mengutip pejabat darurat mengenai jumlah korban jiwa, yang meningkat pesat beberapa jam setelah ledakan. Pihak berwenang menyatakan hari Kamis (4/1/2024) besok akan menjadi hari berkabung nasional.

Iran memiliki banyak musuh yang mungkin berada di balik serangan tersebut, termasuk kelompok di pengasingan, organisasi militan, dan aktor negara.

Meskipun Israel melakukan serangan terhadap Iran karena program nuklirnya, Israel melakukan pembunuhan yang ditargetkan, bukan pengeboman yang memakan korban massal. Kelompok ekstremis Sunni termasuk kelompok ISIS telah melakukan serangan besar-besaran di masa lalu yang menewaskan warga sipil di Iran yang mayoritas penduduknya Syiah.

BACA JUGA

Iran sendiri telah mempersenjatai kelompok milisi selama beberapa dekade, termasuk Hamas, milisi Syiah Lebanon Hizbullah, dan pemberontak Houthi di Yaman. 

Ketika Israel mengobarkan perang dahsyat di Gaza setelah serangan Hamas, baik Hizbullah maupun Houthi telah melancarkan serangan yang menargetkan Israel yang menurut mereka dilakukan atas nama Palestina.

Baca Juga

Komentar