Korban Tewas Gempa Jepang Melonjak 168 Orang, 323 Masih Hilang
Tokyo, Beritasatu.com – Jumlah korban tewas gempa besar di Jepang pada hari pertama Tahun Baru 2024 melonjak menjadi 168 orang hingga Senin (8/1/2023). Otoritas setempat juga menyatakan, jumlah orang yang belum ditemukan dari gempa magnitudo (M) 7,6 ini melonjak tiga kali lipat menjadi 323.
Upaya regu penyelamat membantu korban gempa teradang oleh tumpukan salju dan cuaca dingin. Dilaporkan ada lebih dari 2.000 orang di wilayah yang terisolasi masih belum mendapatkan pertolongan.
Ribuan lainnya juga tak bisa mendapatkan akses listrik di rumah-rumah mereka, dan terpaksa mengungsi ke lokasi darurat yang ramai.
Sebuah daftar baru yang diterbitkan oleh Prefektur Ishikawa di Jepang tengah pada Senin menunjukkan, jumlah orang hilang melonjak dari 31 menjadi 281 di Wajima, salah satu tempat yang paling parah terkena dampak gempa. Di wilayah tersebut, puluhan rumah rata dengan tanah dan kebakaran besar yang menghancurkan.
Di Kota Suzu di prefektur yang sama, seorang wanita berusia 90-an berhasil bertahan hidup selama lima hari hidup di bawah reruntuhan rumah sebelum akhirnya diselamatkan pada Sabtu pekan lalu.
"Tetap bertahan!" terdengar suara tim penyelamat memanggil wanita tersebut, dalam rekaman polisi.
"Kamu akan baik-baik saja! Tetap positif!” demikian teriakan tim penyelamat.
Namun, tak semua orang seberuntung itu. Korban selamat lainnya Naoyuki Teramoto (52) mengalami duka yang paling dalam setelah mendapati tiga dari empat jenazah anaknya ditemukan di Kota Anamizu.
Hujan yang turun selama berhari-hari di kawasan gempa tersebut, telah meningkatkan risiko tanah longsor lebih lanjut. Selain itu salju yang turun sejak akhir pekan, ketebalannya mencapai lebih dari 10 cm di beberapa tempat.
Kondisi ini dapat menyebabkan banyak bangunan runtuh karena tertimbun salju, demikian peringatan dari pejabar pemerintah daerah.
Sekitar 18.000 rumah di wilayah Ishikawa masih tanpa listrik hingga Senin, sementara lebih dari 66.100 rumah tangga tanpa air pada Minggu (7/1/2024). Menurut laporan media, dari 28.800 orang yang mengungsi di tempat penampungan pemerintah.
“Prioritas pertama adalah menyelamatkan orang-orang yang tertimbun reruntuhan, dan menjangkau masyarakat terpencil,” kata Perdana Menteri Fumio Kishida.
Pemerintah telah menurunkan helikopter polisi dan pemadam kebakaran serta kelompok pasukan yang harus berjalan kaki untuk menjangkau wilayah terisolasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar