Menhan Prabowo Beli 42 Jet Tempur Rafale dari Prancis - Beritasatu

 

Menhan Prabowo Beli 42 Jet Tempur Rafale dari Prancis

Selasa, 9 Januari 2024 | 15:44 WIB
IH
DM
Jet tempur Dassault Rafale
Jet tempur Dassault Rafale (Beritasatu.com/Rio Abadi)

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto resmi mengaktifkan kontrak pengadaan jet tempur Rafale tahap ketiga sejumlah 18 unit pada 8 Januari 2024. Dengan begitu, secara total pengadaan jet tempur Rafale yang didatangkan Prabowo mencapai 42 unit.

ADVERTISEMENT

Kontrak pengadaan tahap pertama dengan Dassault Aviation, produsen pesawat terbang terkemuka dari Prancis, dilakukan pada September 2022 sebanyak 6 unit. Sementara itu, tahap kedua pada Agustus 2023 sejumlah 18 unit.  

"Dengan efektifnya kontrak tahap ketiga ini, Dassault Aviation selaku produsen akan langsung memulai proses pembuatan 18 unit tambahan pesawat tempur generasi 4.5 tersebut guna melengkapi total pengadaan 42 unit pesawat untuk Pemerintah Indonesia," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan dalam keterangan pers, Selasa (9/1/2024).

Rafale merupakan pesawat tempur canggih generasi 4.5 yang menjadi salah satu pesawat andalan negara-negara anggota NATO. Rafale termasuk dalam kategori pesawat omnirole sehingga mampu melakukan berbagai jenis misi mulai dari superioritas udara dan pertahanan udara, dukungan udara jarak dekat, serangan in-depth, pengintaian udara, dan serangan anti-kapal.

ADVERTISEMENT

Kelebihan Rafale lainnya adalah kompatibilitasnya dengan berbagai macam persenjataan seperti rudal udara-ke-udara jarak jauh Beyond Visual Range (BVR) METEOR dan MICA. Berbagai jenis persenjataan lain juga bisa dipasang pada pesawat tempur Rafale seperti rudal stand-off jarak jauh SCALP, rudal anti-kapal AM39 EXOCET, bom berpemandu laser, bom klasik tanpa pemandu dan meriam internal NEXTER 30M791 30 mm yang mampu memuntahkan 2500 peluru/menit.

Pesawat Rafale pertama akan tiba di Indonesia pada awal 2026. Kedatangan pesawat tempur Rafale beserta persenjataan dan perangkat pendukungnya dalam beberapa tahun mendatang diharapkan akan meningkatkan kekuatan dan kesiapan TNI AU secara signifikan dalam menjaga kedaulatan negara di udara.

Baca Juga

Komentar