Menparekraf sebut minat investor Timur Tengah ke RI masih tinggi
10 Januari 2024 16:38 WIB
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut minat para pebisnis Timur Tengah untuk berinvestasi di Indonesia masih sangat tinggi, termasuk di sektor pariwisata.
Hal itu disampaikan Sandiaga Uno terkait kunjungannya ke Dubai, UEA dan Jeddah, Arab Saudi beberapa waktu lalu, di mana ia menawarkan peluang investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Dari kunjungan kami bertemu dengan beberapa pebisnis maupun para entrepreneur, mereka menunjukkan bahwa minat untuk berinvestasi di Indonesia masih sangat tinggi," katanya dalam Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Rabu.
Sandi menuturkan dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Timur Tengah, Kemenparekraf menawarkan peluang investasi di lebih dari 10 kawasan ekonomi khusus (KEK) sektor parekraf, lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP).
"Ternyata juga ada satu investasi yang sudah menjajaki IKN (Ibu Kota Nusantara)," katanya.
Lebih lanjut, Sandi mengungkapkan investor Dubai, UEA, kini mulai membidik investasi sektor parekraf di luar Dubai. Sebagai hub strategis, Dubai disebut Sandi tengah melihat potensi investasi di Indonesia.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu pun mengatakan telah menawarkan Ayana Holdings untuk bisa berinvestasi di Jembrana, Bali bagian barat.
"Salah satu yang dapat minat kemarin adalah Delod Berawah yang sedang kami kembangkan Pemerintah Kabupaten Jembrana," ujarnya.
Sandi menilai pemerintah harus bergerak cepat dan bergerak bersama untuk bisa menggarap potensi minat para pebisnis Timur Tengah ini.
"Saya melihat bahwa Indonesia masih menjadi magnet bagi para investor karena kita punya ekonomi matriks yang baik, juga kita lihat dari segi kemudahan-kemudahan yang dihadirkan oleh pemerintah," katanya.
Sejumlah kemudahan itu diantaranya program golden visa hingga pembentukan KEK sektor parekraf.
Diketahui, dalam pertemuannya dengan Adil Alzarooni, Ketua Tim Kewirausahaan dan Pendidik Uni Emirat Arab (UEA) di bidang pengembangan zona ekonomi, keberlanjutan bisnis keluarga, dan pendidikan, Sandi menawarkan peluang investasi di delapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sektor parekraf.
KEK yang ditawarkan meliputi KEK Mandalika di Lombok Tengah, KEK Tanjung Kelayang di Belitung, KEK Likupang di Minahasa Utara, KEK Tanjung Lesung di Pandeglang, KEK Nongsa di Batam, KEK Lido di Bogor, KEK Singhasari di Malang, dan KEK Morotai di Kepulauan Morotai.
Dan juga tawaran investasi di lima Destinasi Super Prioritas, antara lain Borobudur, Danau Toba, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Baca juga: Sandi bawa tamu dari Timur Tengah dan ASEAN nikmati F1 PowerBoat
Baca juga: Bali masih jadi tujuan favorit wisatawan Timur Tengah
Hal itu disampaikan Sandiaga Uno terkait kunjungannya ke Dubai, UEA dan Jeddah, Arab Saudi beberapa waktu lalu, di mana ia menawarkan peluang investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Dari kunjungan kami bertemu dengan beberapa pebisnis maupun para entrepreneur, mereka menunjukkan bahwa minat untuk berinvestasi di Indonesia masih sangat tinggi," katanya dalam Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Rabu.
Sandi menuturkan dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Timur Tengah, Kemenparekraf menawarkan peluang investasi di lebih dari 10 kawasan ekonomi khusus (KEK) sektor parekraf, lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP).
"Ternyata juga ada satu investasi yang sudah menjajaki IKN (Ibu Kota Nusantara)," katanya.
Lebih lanjut, Sandi mengungkapkan investor Dubai, UEA, kini mulai membidik investasi sektor parekraf di luar Dubai. Sebagai hub strategis, Dubai disebut Sandi tengah melihat potensi investasi di Indonesia.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu pun mengatakan telah menawarkan Ayana Holdings untuk bisa berinvestasi di Jembrana, Bali bagian barat.
"Salah satu yang dapat minat kemarin adalah Delod Berawah yang sedang kami kembangkan Pemerintah Kabupaten Jembrana," ujarnya.
Sandi menilai pemerintah harus bergerak cepat dan bergerak bersama untuk bisa menggarap potensi minat para pebisnis Timur Tengah ini.
"Saya melihat bahwa Indonesia masih menjadi magnet bagi para investor karena kita punya ekonomi matriks yang baik, juga kita lihat dari segi kemudahan-kemudahan yang dihadirkan oleh pemerintah," katanya.
Sejumlah kemudahan itu diantaranya program golden visa hingga pembentukan KEK sektor parekraf.
Diketahui, dalam pertemuannya dengan Adil Alzarooni, Ketua Tim Kewirausahaan dan Pendidik Uni Emirat Arab (UEA) di bidang pengembangan zona ekonomi, keberlanjutan bisnis keluarga, dan pendidikan, Sandi menawarkan peluang investasi di delapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sektor parekraf.
KEK yang ditawarkan meliputi KEK Mandalika di Lombok Tengah, KEK Tanjung Kelayang di Belitung, KEK Likupang di Minahasa Utara, KEK Tanjung Lesung di Pandeglang, KEK Nongsa di Batam, KEK Lido di Bogor, KEK Singhasari di Malang, dan KEK Morotai di Kepulauan Morotai.
Dan juga tawaran investasi di lima Destinasi Super Prioritas, antara lain Borobudur, Danau Toba, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Baca juga: Sandi bawa tamu dari Timur Tengah dan ASEAN nikmati F1 PowerBoat
Baca juga: Bali masih jadi tujuan favorit wisatawan Timur Tengah
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024
Tags:
Komentar
Posting Komentar