Militer Indonesia Dicap Mewah Oleh Vietnam Gara-Gara Punya Pesawat Militer yang Cuma Dimiliki 3 Negara ASEAN Ini - Zona Jakarta

 

Militer Indonesia Dicap Mewah Oleh Vietnam Gara-Gara Punya Pesawat Militer yang Cuma Dimiliki 3 Negara ASEAN Ini

By Albert Alausath
zonajakarta.com
January 11, 2024
Militer Indonesia dianggap mewah Vietnam gara-gara punya pesawat militer Ini.
Militer Indonesia dianggap mewah Vietnam gara-gara punya pesawat militer Ini.

ZONAJAKARTA.com - Jika bicara modernisasi militer secara besar-besaran Indonesia tampaknya menjadi salah satu negara yang belanja besar-besaran.

Tak hanya membeli jet tempur saja Indonesia juga membeli sejumlah pesawat pendukungnya.

Misalnya pada September 2023 lalu, Indonesia secara mendadak umumkan pembelian pesawat tanker A330 MRTT dari Airbus Prancis.

Hal ini diungkapkan oleh situs berita Prancis Opex360.com, yang menyebut bahwa pembelian pesawat ini sangat penting bagi Indonesia di masa depan.

Menurut situs tersebut, saat ini TNI Angkatan Udara memiliki kemampuan yang terbatas dalam pengisian bahan bakar udara.

Karena hanya mengandalkan KC-130B Hercules dan A400M.

Jika ingin memaksimalkan jangkuan jet tempur yang dimiliknya, Indonesia diharapkan memiliki pesawat tanker.

Pada akhirnya Indonesia pun kemudian memutuskan untuk memesan A330 MRTT, dari Airbus Prancis.

A330 MRTT adalah pesawat tanker generasi berikutnya yang mampu melakukan peran Pengisian Bahan Bakar Udara-ke-Udara (AAR) dan pengangkutan udara secara bersamaan.

Kementerian Pertahanan Indonesia telah mengumumkan bahwa kontrak pembelian pesawat tanker ini telah aktif.

Pembelian yang dilakukan oleh Indonesia tersebut, rupanya mendapatkan sorotan dari Vietnam.

Dalam artikel berjudul Negara-Negara Asia Tenggara "Mewah" Membeli Pesawat Pengisian Bahan Bakar Udara di situs Kienthuc.net.vn.

Menurut situs tersebut pesawat jenis ini biasanya dimiliki oleh negara-negara dengan kekuatan Militer, namun setidaknya ada 3 negara di Asia Tenggara yang memilikinya.

Situs tersebut menyebut 3 negara tersebut adalah, Malaysia,Singapura, dan Indonesia.

Royal Malaysian Air Force yang saat ini menggunakan 4 buah Airbus A400M Atlas dan 4 buah KC-130H.

Airbus A400M Atlas dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti pengisian bahan bakar, pengangkutan peralatan militer seperti helikopter, kendaraan lapis baja, dll.

A400M berukuran antara C-130 dan Boeing C-17 Globemaster III, pesawat ini dapat membawa beban lebih berat daripada C-130 dan dapat menggunakan landasan pacu yang belum sempurna.

Seiring dengan peran transportasinya, A400M dapat melakukan pengisian bahan bakar di udara dan evakuasi medis jika dilengkapi dengan peralatan yang sesuai.

Kapasitas angkut kargo Airbus A400M diharapkan meningkat dua kali lipat dari pesawat yang ada, baik dari segi tonase maupun volume, dan jangkauan penerbangan juga akan ditingkatkan secara signifikan.

Pesawat ini memiliki kotak kargo dengan panjang 17,7m tidak termasuk ramp, lebar 4m, dan tinggi 3,85m. Muatan maksimum adalah 37 ton, dapat terbang sejauh 3.700 km.

Kedua adalah Angkatan Udara Republik Singapura yang saat ini menggunakan 6 buah Airbus A330 MRTT dan 5 buah KC-130B/H.

Saat ini Singapura hanya menggunakan MRTT Airbus A330 karena sebagian besar jet tempur TNI Angkatan Udara negara itu hanya beroperasi pada frekuensi rendah.

MRTT A330 dapat membawa bahan bakar hingga 111 ton, ini adalah kapasitas tertinggi dari semua pesawat tanker, bahkan yang memiliki tangki bahan bakar tambahan di ruang kargo.

Pesawat ini mampu membongkar 50 ton bahan bakar dalam serangkaian misi empat jam pada jarak lebih dari 1.000 mil laut dari titik lepas landasnya.

MRTT A330 mampu membawa muatan maksimal hingga 45 ton, menggabungkan kabin penumpang dan dek bawah untuk maksimal 300 penumpang.

Selain itu, pesawat dapat mengatur kabin MedEvac dengan 40 tandu ambulans, 20 kursi staf medis, dan 100 penumpang, 27 kontainer LD3 atau delapan palet militer.

Sedangkan untuk KC-130B/H hanya beroperasi sebentar sejak pesawat Northrop F-5 dan Douglas A-4 Skyhawk diistirahatkan, kemudian KC-130B/H diubah fungsinya untuk keperluan transportasi.

Singapura juga menggunakan Boeing KC-135 Stratotanker dan kemudian menjual 4 ke Meta Aerospace.

Dan terakhir ada TNI AU yang saat ini menggunakan KC-130B. Saat ini, Kementerian Keuangan Indonesia telah menyetujui pinjaman luar negeri sebesar 700 juta dollar AS untuk membeli 2 pesawat pengisian bahan bakar udara A400M untuk Angkatan Udara negara tersebut.

Terbaru Indonesia juga akan membeli 2 unit A330 MRTT dari Airbus Prancis.

KC-130 adalah pesawat tanker/transportasi taktis multi-misi yang menyediakan dukungan pengisian bahan bakar.

Pesawat ini menyediakan kemampuan pengisian bahan bakar untuk pesawat taktis dan helikopter dalam radius operasi 930 km, serta pengisian bahan bakar di darat dengan cepat bila diperlukan.

KC-130 memiliki kapasitas bahan bakar 27.215kg. Ketika lebih banyak bahan bakar dibutuhkan, pesawat dapat mengeluarkan tambahan 11.064 kg bahan bakar dari badan pesawat untuk mendukung pesawat lain.

Sistem ini juga beroperasi tanpa memerlukan tangki badan pesawat, sehingga ruang kargo dapat digunakan untuk membawa kargo dalam misi yang sama, sehingga memberikan fleksibilitas yang lebih besar pada pesawat.

Alasan mengapa negara-negara ini membeli pesawat pengisian bahan bakar udara adalah karena letak geografis negara tersebut.

Malaysia terbagi menjadi dua bagian, satu bagian di barat dan satu lagi di timur, berjarak sekitar 1.900 km di tepi Laut Timur.

Letak geografis Indonesia terbagi menjadi banyak wilayah, negara ini dikenal dengan sebutan negeri ribuan pulau dan letak wilayahnya sangat berjauhan.

Sedangkan Singapura, karena negaranya kecil, harus menyewa pangkalan udara di AS dan Australia, sehingga juga membutuhkan dukungan pesawat pengisian bahan bakar di udara.

Pengisian bahan bakar di udara atau pengisian bahan bakar di udara adalah proses pertukaran bahan bakar antara pesawat militer selama pertempuran dan misi.

Khususnya, ketika sebuah pesawat tempur kehabisan bahan bakar, maka pesawat lain akan dikerahkan untuk mendukung, langsung mengisi bahan bakar pesawat tempur tersebut di udara.

***

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya