LONDON, iNews.id – Para pejabat intelijen militer Inggris disebut-sebut meragukan kemampuan Ukraina untuk mencapai kemajuan di garis depan pertempuran dengan Rusia pada tahun ini. Pasalnya, Kiev tidak memiliki sumber daya prajurit atau senjata yang memadai untuk melakukan terobosan besar di medan perang.
Surat kabar The Times, dengan mengutip sejumlah sumber Pemerintah Inggris, melaporkan bahwa London saat ini tengah mempertimbangkan untuk memperpanjang konflik Ukraina setidaknya hingga 2025.
Menurut laporan media itu, Inggris dan negara-negara Eropa lainnya ingin memastikan bahwa mereka dapat membantu Ukraina tanpa Amerika Serikat. Para menteri di Eropa pun berusaha keras untuk meningkatkan kemampuan produksi senjata di seluruh benua biru itu agar mereka dapat mengirim senjata dan amunisi ke Kiev setidaknya selama satu tahun lagi.
Salah satu sumber militer Ukraina mengatakan kepada Times bahwa persediaan senjata Inggris telah habis. Karena itu, London menilai lebih baik menegosiasikan pasokan militernya dengan Jerman.
Sejak dimulainya agresi militer Rusia di Ukraina pada 24 Februari 2024, negara-negara Barat telah memberikan banyak bantuan militer ke Kiev. Bantuan tersebut berkembang dari yang paling ringan seperti amunisi artileri dan sekadar pelatihan tentara pada 2022 menjadi senjata yang lebih berat, termasuk tank, pada akhir tahun itu. Tahun ini, beberapa negara Uni Eropa juga berencana memasok Kiev dengan jet tempur F-16 buatan AS.
Rusia secara konsisten telah memperingatkan negara-negara Barat agar tidak melanjutkan pengiriman senjata ke Kiev. Moskow menilai tindakan tersebut tak ubahnya “menyiramkan minyak ke dalam api” yang sedang berkobar.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Follow Berita iNews di Google News
Komentar
Posting Komentar