Moeldoko Bela Satpol PP Garut Dukung Gibran: Wajar, Posisi Mereka Enggak Jelas
Satpol PP di Garut menjadi sorotan karena mendeklarasikan dukungan ke cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka.
Belakangan, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin telah memberikan sanksi kepada oknum Satpol PP Garut itu. Selain itu, Bawaslu RI juga sudah berkoordinasi dengan Bawaslu Jabar untuk mengusut dugaan pelanggaran.
Namun, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menilai dukungan yang diberikan Satpol PP di Garut itu karena mereka menyampaikan aspirasi kepada Gibran dan juga paslon yang lain terkait status mereka.
"Ya, memang saya sendiri secara pribadi cukup prihatin dengan kondisi Satpol PP karena pernah menyampaikan kepada saya. Saya di suatu tempat, ya, pada saat saya ngasih ceramah, apa itu di Semarang kalau enggak salah mereka menghadap ke saya Satpol PP itu, menyampaikan, 'Pak, status kami itu seperti apa? Kami ini belum terakomodasi di pendekatan ASN enggak, P3K juga enggak. Posisi kami belum jelas'," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/1).
Menurut Moeldoko, wajar jika anggota Satpol PP menyampaikan aspirasi kepada capres maupun cawapres. Sehingga, ia menilai tidak ada pelanggaran etik yang dilakukan Satpol PP di Garut.
"Kalau menurut saya enggak [melanggar]. Ini sebuah organisasi yang belum terakui secara baik, belum mendapatkan posisi yang jelas, posisi di ASN itu. Maka, ya, wajar mereka bisa menyampaikan kepada siapa pun," kata Moeldoko.
"Mungkin kebetulan ada salah satu calon di situ, ya, disampaikan. Buktinya waktu saya di Semarang juga pernah menyampaikan kira-kira 2 tahun yang lalu. Persis kondisinya seperti itu makanya saya tahu," jelasnya.
Moeldoko juga tidak khawatir dukungan yang diberikan Satpol PP di Garut bisa mempengaruhi citra pemerintahan.
"Yang penting ada sebuah kejelasan. Untuk itu pada siang ini teman-teman tanya saya jelaskan, biar jelas semuanya enggak ada ini, itu, dan seterusnya. Kita ingin semuanya berjalan dengan baik, tidak ada pandangan-pandangan yang selalu miring. Posisi kami adalah posisi yang betul-betul ingin menyeimbangkan agar pemerintahan tetap masih berjalan efektif," pungkasnya.
Dukungan dari Satpol PP di Garut itu beredar dalam sebuah video yang viral. Dalam video itu, mereka mengaku berasal dari Forum Komunikasi Bantuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Garut.
“Bismillahirrahmanirrahim, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami dari forum komunikasi bantuan polisi pamong praja Kabupaten Garut menyatakan Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan. Mas Gibran Rakabuming Raka, terima kasih," kata mereka dalam video yang beredar.
Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Satpol PP Garut, Tubagus Agus Sofyan, mengaku sudah menerima informasi dan sangat menyayangkan kejadian tersebut.
Tubagus mengaku bahwa pihaknya langsung bergerak cepat menangani persoalan tersebut dengan segera memanggil setiap orang yang ada di video.
Meski begitu ia memastikan bahwa seluruh orang yang ada di video bukanlah aparatur sipil negara (ASN), baik itu Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Komentar
Posting Komentar