Negara Tetangga RI Umumkan Darurat Nasional 14 Hari, Ada Apa?
Jakarta, CNN Indonesia --
Papua Nugini mengumumkan keadaan darurat selama 14 hari di ibu kota Port Moresby, usai kerusuhan berujung penjarahan dan pembakaran toko-toko telah menewaskan 15 orang.
"Hari ini (11/1) kami menyerukan keadaan darurat selama 14 hari di ibu kota negara kami," kata Perdana Menteri Papua Nugini James Marape, dikutip AFP.
Berdasarkan keputusan tersebut, Marape telah memerintahkan lebih dari 1.000 tentara bersiaga untuk turun tangan "jika diperlukan".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam beberapa jam terakhir, kerusuhan bahkan telah meluas ke kota Lae, yang jaraknya sekitar 300 kilometer ke arah utara.
Marape mengatakan tentara bisa melakukan intervensi untuk mengatasi situasi apa pun yang mungkin timbul dalam beberapa waktu ke depan.
Kerusuhan besar terjadi di Papua Nugini pada Rabu (10/1), usai warga melakukan demo besar-besaran di Port Moresby. Sejumlah besar pertokoan juga dijarah dan dibakar dalam peristiwa itu.
ABC Net melaporkan ratusan warga berdemonstrasi di gedung parlemen di Port Moresby usai terjadi eror dalam pembayaran gaji para pegawai negeri sipil (PNS).
Gaji PNS di Papua Nugini berkurang 300 Kina atau sekitar Rp1,2 juta dari yang semestinya. Badan perpajakan Papua Nugini beralasan ada kesalahan dalam insiden itu.
Pilihan Redaksi
Warga yang terdampak pun ramai-ramai berunjuk rasa. Demonstrasi itu mulanya berjalan damai dengan pengawalan polisi. Namun mendadak berujung rusuh hingga terjadi aksi perampokan.
"Layanan ambulans telah menerima sejumlah besar panggilan darurat di distrik ibu kota terkait insiden pembakaran dan orang-orang yang terluka akibat kerusuhan," demikian keterangan St John Ambulance, seperti dikutip ABC Net.
Usai kerusuhan itu, PM Marape menegaskan empat kepala departemen yang terlibat dalam masalah penggajian di antaranya komisaris polisi, kepala personalia, keuangan dan perbendaharaan, telah diskors selama 14 hari.
(dna/dna)
Komentar
Posting Komentar