Pakar Nilai Salah Kaprah Singgung Gaza soal Pertahanan di Debat Capres - CNN Indonesia

 

Pakar Nilai Salah Kaprah Singgung Gaza soal Pertahanan di Debat Capres

CNN Indonesia
Senin, 08 Jan 2024 14:26 WIB
Sejumlah pengamat buka suara usai calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan Indonesia bisa seperti Gaza tanpa kekuatan militer.
Pakar menilai salah kaprah jika situasi konflik di Gaza dikaitkan dengan isu pertahanan seperti yang dibahas di debat capres.. : REUTERS/ISRAEL DEFENSE FORCES
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah pengamat buka suara usai calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan Indonesia bisa seperti Gaza tanpa kekuatan militer.

"Kalau dibuka buku ilmu pengetahuan yang dasar kekuatan nasional harus ada kekuatan militer," ujar Prabowo dalam debat capres di Istora Senayan, Minggu (7/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia kemudian berujar, "Tanpa itu sejarah adab manusia mengajarkan bahwa bangsa akan dilindas seperti Gaza sekarang."

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia Sya'roni Rofii menilai komparasi itu tak setara.

"Terkait dengan komparasi tersebut menurut saya tidak setara. Sebab Gaza adalah entitas yang inferior dari berbagai sisi," kata Syaroni kepada CNNIndonesia.com pada Senin.

Ia lalu menerangkan, Palestina, sebagai negara, belum sepenuhnya diakui dunia. Di saat yang sama Gaza juga tak punya kekuatan militer untuk melindungi diri.

Gaza, lanjut dia, hanya mengandalkan kelompok perlawanan Hamas yang berjuang secara gerilya.

Sya'roni juga menerangkan presiden Indonesia harus membangun arsitektur pertahanan sesuai kebutuhan.

"Sesuai dengan tren ancaman dan dinamika geopolitik," ungkap dia.

Pengamat HI lain dari Universitas Indonesia Yon Machmudi juga punya penilaian serupa.

Dia mengatakan "Gaza bukan suatu negara" yang tak bisa dijadikan perbandingan dengan Indonesia. Namun, Yon menilai di debat itu Prabowo mencoba untuk melihat apa yang terjadi di Gaza sebagai bahan pembelajaran.

"Pak Prabowo melihat lebih ke dalam sebenarnya bahwa Indonesia perlu bersyukur karena tidak memiliki konflik panjang seperti di Gaza," ungkap dia.

Yon kemudian berkata, "Jadi itu dijadikan pelajaran."

Gaza menjadi sorotan dunia usai Israel melancarkan agresi di Palestina pada 7 Oktober 2023.

Selama operasi, Israel menyerang warga dan objek sipil seperti rumah sakit hingga kamp pengungsian. Mereka juga mengusir warga Gaza dari tempat tinggalnya.

Imbas serangan Israel, lebih dari 20.000 warga di Palestina meninggal dan puluhan ribu rumah warga hancur.

Sejumlah pihak termasuk Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan Israel ingin menguasai Palestina.

(isa/bac)

Baca Juga

Komentar