Pilihan

Prabowo Tunda Rencana Beli Pesawat Tempur Mirage Bekas Qatar - CNN Indonesia

Prabowo Tunda Rencana Beli Pesawat Tempur Mirage Bekas Qatar

CNN Indonesia
Kamis, 04 Jan 2024 08:10 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menunda pembelian 12 pesawat tempur bekas dari Qatar. Saat ini, pemerintah melakukan perbaikan terhadap sejumlah pesawat.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menunda pembelian 12 pesawat tempur bekas dari Qatar. Dok : Humas Kementerian Pertahanan
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah menunda rencana pembelian 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar. Juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan penundaan disepakati Kementerian Pertahanan dan Kementerian Keuangan karena keterbatasan fiskal.

"Disepakati pemerintah dalam hal ini Kemenkeu, Kemenhan. Pak Menhan, menunda pembelian Pesawat Mirage 2000-5 ini, kenapa? karena kapasitas fiskal kita untuk sementara ini belum bisa mendukung pembelian Mirage 2000-5 jadi ada penundaan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Rabu (3/1) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dahnil menjelaskan saat ini pemerintah akan melakukan retrofit terhadap pesawat yang dimiliki sambil menunggu kedatangan pesawat Dassault Rafale.

"Artinya Pesawat Sukhoi kita kemudian Pesawat f-16 itu, bahasa awamnya diperbaiki. Supaya kemudian mengisi kekosongan pertahanan udara kita selama menunggu Rafel yang kita pesan," ucap dia.

Sebelumnya, pada Juni 2023, Kemhan disebut telah menandatangani kontrak pembelian 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 dari Qatar. Kontrak pembelian pesawat tempur bekas ini sekitar US$792 juta atau Rp11,8 triliun.

Berdasarkan keterangan tertulis dari Kemhan, pengadaan pesawat itu dilakukan karena Indonesia membutuhkan alutsista pesawat tempur yang bisa melaksanakan pengiriman secara cepat untuk menutupi penurunan kesiapan tempur TNI AU.

Penurunan kesiapan tempur itu dikarenakan banyaknya pesawat tempur TNI AU yang habis masa pakai, banyaknya pesawat yang akan melaksanakan upgradeoverhaul/repair dan masih lamanya pengiriman pesawat pesanan pengadaan baru.

(yoa/tsa)

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek