Pilihan

Prabowo Ungkit IMF 'Preteli' Bulog: Kita Percaya Mereka Cinta, Padahal Tidak! - detik

 

Prabowo Ungkit IMF 'Preteli' Bulog: Kita Percaya Mereka Cinta, Padahal Tidak!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 12 Jan 2024 11:40 WIB
Bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto memaparkan delapan program miliknya yang dinilai bisa dirasakan oleh rakyat. Salah satu yang diunggulkan dalam program itu ialah memberikan makan siang gratis kepada anak-anak, Rabu (8/11/2023).
Prabowo Subianto/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyayangkan pengelolaan pertanian yang sudah bagus di era Presiden Soeharto harus dibongkar. Dalam catatan detikcom, pasca-krisis 1998, peran Perum Bulog sebagai stabilisator harga sembilan bahan pokok (sembako) dipreteli oleh International Monetary Fund (IMF), sebagai kreditur utang Indonesia.

"Jadi makanya pengelolaan yang sudah baik di zaman Pak Harto kenapa dibongkar. Yang bener waktu itu Bulog melaksanakan suatu operasi, operasi pengendalian. Kalau harga untuk petani kurang baik, bisa dikendalikan, tapi konsumen di kota juga dijaga. Tapi waktu itu kita menyerah kepada IMF," katanya dalam Dialog Bersama Kadin di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (12/1/2024).

Awalnya, kata dia, pemerintah percaya jika IMF cinta kepada Indonesia. Padahal hal itu adalah salah karena semuanya berujung ada kepentingan kelompok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita percaya bahwa mereka cinta sama kita, padahal tidak ada. Dalam hubungan antara negara tidak ada rasa cinta, yang penting adalah kepentingan mereka. Kalau kita ambruk, nggak ada urusan lagi mereka," sebutnya.

Baca juga:

Meski begitu Prabowo menegaskan dirinya tidak anti dengan Barat. Ia mengaku cinta kepada Barat, namun kerap kali tidak mendapat imbal balik yang sama.

"Saudara-saudara saya bukan anti Barat, saya sebetulnya sangat cinta sama Barat. Masalahnya kadang-kadang Barat tidak cinta sama kita, itu masalahnya. Aku suka makan Burger King. Kadang-kadang mereka yang nggak peduli sama kita," imbuhnya.

Sebelumnya, pada era Orde Baru, Bulog sebagai state trading enterprise (STE) yang dinotifikasi di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Bulog memiliki hak istimewa dengan menjadi pemegang monopoli atas kebutuhan pokok (sembako) di dalam negeri.

Namun semenjak IMF menjadi kreditur utang Indonesia, kewenangan Bulog terpangkas, setelah Letter of Intent (LoI) antara IMF dengan Pemerintah Indonesia 1998 ditandatangani status STE Bulog dihapus. Kewenangan Bulog hanya sebatas beras saja, dalam LoI yang ditandatangani 20 Januari 2000.

Lihat juga Video 'Heboh Aksi Buruh 'Mandi' Beras di Gudang Bulog Surabaya':




(ily/fdl)

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek