Prancis Kagum Indonesia Tepati Janji, 42 Jet Tempur Rafale Buatan Dassault Aviation Tidak NKRI Ingkari - Zona Jakarta

 

Prancis Kagum Indonesia Tepati Janji, 42 Jet Tempur Rafale Buatan Dassault Aviation Tidak NKRI Ingkari

By Zulaika Rizkia
zonajakarta.com
January 9, 2024
Prancis Kagum Indonesia Tepati Janji, 42 Jet Tempur Rafale Buatan Dassault Aviation Tidak NKRI Ingkari
Prancis Kagum Indonesia Tepati Janji, 42 Jet Tempur Rafale Buatan Dassault Aviation Tidak NKRI Ingkari

ZONAJAKARTA.com - Pada 10 Februari 2022, Indonesia sepakat mengaktifkan 6 dari 42 kontrak pembelian jet tempur Rafale Prancis untuk TNI AU.

Setahun setelahnya, di bulan Agustus 2023, Indonesia kembali mengaktifkan kontrak pembelian Rafale Prancis Batch II untuk TNI AU.

Dikutip Zonajakarta.com dari artikel terbitan Antara 11 Agustus 2023, Kepala Biro (Karo) Humas Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI angkat bicara soal kabar pengaktifan kontrak 18 Rafale dengan Dassault Aviation Prancis.

Karo Humas Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI, Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha membenarkan kabar yang diumumkan Dassault Aviation soal tambahan produksi 18 jet tempur Rafale Prancis.

"Fase kedua sudah efektif," kata Karo Humas Setjen Kemhan RI.

10 Agustus 2023, Indonesia diumumkan Dassault Aviation telah mengaktifkan kontrak pembelian 18 jet tempur Rafale Batch II.

Pengumuman pengaktifan kontrak pembelian 18 Rafale Indonesia disampaikan langsung oleh Dassault Aviation lewat unggahan akun X mereka.

"Tahap kedua 18 Rafale untuk Indonesia masuk ke buku pesanan," jelas akun X @Dassault_OnAir dalam sebuah unggahan berbahasa Inggris dan Prancis pada 10 Agustus 2023.

Ini adalah bagian kedua dari kontrak pembelian 42 jet tempur Rafale oleh Indonesia yang tahap pertamanya sudah diaktifkan kontrak untuk 6 unit pesawat pada 10 Februari 2022.

Sehingga dengan masuknya pesanan jet tempur Rafale batch kedua ini, Indonesia telah mengkatifkan 24 kontrak pesanan ke Dassault Aviation.

“Langkah baru ini menegaskan dimulainya kemitraan jangka panjang dengan otoritas Indonesia, yang sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan mereka. Ini menjadi saksi mata rantai strategis yang menyatukan Indonesia dengan Prancis, dan akan menghasilkan pertumbuhan kehadiran Dassault Aviation di negara ini,” kata Eric Trappier, Ketua dan CEO Dassault Aviation seperti dikutip Zonajakarta.com dari situs resmi Dassault Aviation pada 10 Agustus 2023.

Tak cuma menjual pesawat, Dassault Aviation juga berjanji untuk melatih calon pilot Rafale Indonesia.

"Akuisisi Rafale generasi terbaru untuk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara mencakup solusi 'turnkey' lengkap serta pengembalian industri yang substansial untuk sektor penerbangan Indonesia.

Proyek pendidikan juga akan diluncurkan sebagai bagian dari pelatihan teknis pengetahuan penerbangan," lanjut Dassault Aviation dalam pengumumannya.

Berani suruh Dassault Aviation untuk melanjutkan produksi jet tempur Rafale 18 lagi, Indonesia rupanya tak mengucurkan dana sedikit.

Kurang dari setahun Indonesia mengaktfikan kontrak Rafale Batch II, kini kontrak Batch III rupanya sudah resmi diaktifkan.

Dikutip Zonajakarta.com dari rilis resmi Dassault Aviation pada 8 Januari 2024, kontrak tahap terakhir 18 Rafale untuk Indonesia resmi diaktifkan.

"Tahap terakhir 18 Rafale untuk Indonesia mulai berlaku hari ini.

Hal ini menyusul mulai berlakunya tahap pertama dan kedua dari 6 dan 18 Rafale pada bulan September 2022 dan Agustus 2023, sehingga melengkapi jumlah pesawat yang dipesan untuk Indonesia berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada bulan Februari 2022 untuk akuisisi 42 Rafale," jelas Dassault Aviation.

“Dalam memilih Rafale, Indonesia telah memilih alat unik untuk kedaulatan dan kemandirian operasional yang akan membantu mengkonsolidasikan perannya sebagai kekuatan regional yang besar.

Pilihan ini juga mengkonsolidasikan kerja sama industri dan akademik yang ambisius.

Kami berkomitmen penuh untuk menyukseskan kemitraan ini, dengan visi jangka panjang yang tegas ,” kata Eric Trappier, Chairman dan CEO Dassault Aviation seperti dikutip Zonajakarta.com dari Dassault Aviation.

Dikutip Zonajakarta.com dari artikel terbitan Les Echos edisi 8 Januari 2024 yang berjudul "Rafale: Indonesia menepati janjinya dengan pesanan 18 pesawat tempur", media Prancis mengagumi Indonesia karena menepati janji.

''Siaran pers pertama tahun ini.

Jika perintah Angkatan Udara, yang diharapkan pada tahun 2023, lambat untuk diformalkan , kelompok Dassault menyambut baik ketepatan waktu Indonesia pada hari Senin (8/1/2024 Red-).

Kelompok tersebut (Dassault Aviation) mengumumkan bahwa tahap terakhir dari 18 Rafale untuk Indonesia telah mulai berlaku.

Dengan kata lain, Indonesia telah membayar uang muka yang diperlukan untuk mencatat pesanannya dalam pembukuan," jelas Les Echos.

"Dassault menetapkan bahwa tahap ketiga ini, dijadwalkan setelah berlakunya tahap 6 pesawat pada September 2022 dan Agustus 2023, kemudian 18 pesawat, sehingga menyelesaikan kontrak untuk 42 pesawat yang ditandatangani pada Februari 2022," tulis media Prancis tersebut.

Wajar jika Prancis kin kagum dengan Indonesia, pasalnya transaksi pembelian Rafale terbilang cukup cepat dan lancar.

Setelah diumumkan pembeliannya pada 2022, Indonesia cuma butuh 2 tahun untuk mengaktifkan semua kontraknya.

Padahal, di lain pihak, Indonesia selama ini selalu ditagih biaya proyek KF-21 Boramae oleh Korea Selatan.

Memang benar jika KF-21 Boramae masih menjalankan pengembangan, yang bukan berarti pesawat yang bisa langsung dipakai TNI AU buat melindungi Indonesia.

Namun kesigapan Indonesia mengaktifkan semua kontrak Rafale patut diapresiasi.

***

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya