Pria Berbobot 200 Kilogram di Tangerang Dilarikan ke RSCM- Antara news

 

Pria Berbobot 200 Kilogram di Tangerang Dilarikan ke RSCM

Senin, 8 Januari 2024 | 22:36 WIB
WK
IC
Seorang pria warga Perumahan Kirana Surya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten mengalami obesitas.
Seorang pria warga Perumahan Kirana Surya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten mengalami obesitas. (Beritasatu.com/Wawan Kurniawa)

Kabupaten Tangerang, Beritasatu.com - Seorang pria warga perumahan Kirana Surya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten mengalami obesitas. Berat badan pria bernama Engki tersebut mencapai 200 kilogram.

ADVERTISEMENT

Guna mendapatkan penanganan medis, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang membawa Engki ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta lantaran kedua kakinya terus mengalami pembengkakan.

Ketua RW 11 perumahan Kirana Surya, Tumino mengatakan, tanda-tanda obesitas pada Engki sudah mulai terlihat saat dirinya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama pada 2017 lalu. 

BACA JUGA
ADVERTISEMENT

"Kurang lebih berat saudara Engki ini 200 kilogram, yang saya tahu dari dia SMP, sudah kelihatan badannya over, terlihat kegemukan," ujarnya kepada Beritasatu.com, Senin (8/1/2024) sore.

Namun seiring berjalan waktu, tubuh Engki semakin membesar sejak 2 tahun terakhir ini. Kedua kaki Engki pun mulai mengalami pembengkakan hingga membuat dia kesulitan untuk beraktivitas.

"Mungkin faktor pertama adalah pola makan Engki yang tidak terkontrol. Dia suka minuman yang manis dan suka makan malam, sehingga tubuhnya semakin membesar hingga saat ini," katanya.

Tumino menyebut, sebelumnya Engki juga sempat dibawa ke RSCM untuk menjalani perawatan medis pada tahun 2022 lalu. Ketika itu, Engki harus menjalani 10 kali operasi.

"Engki sempat dirawat di RSCM dan sarankan untuk menjalani operasi sebanyak 10 kali, tetapi dia merasa bosan, kelamaan di sana, harus operasi 10 kali, sedangkan dia tulang punggung keluarga. Akhirnya Engki  waktu diajak lagi ke sana dia udah enggak mau," jelas Tumino.

Lanjut Tumino, Engki yang bekerja di sebuah koperasi merupakan tulang punggung keluarga sejak ayahnya meninggal pada 2019 lalu. Saat ini Engki hanya tinggal bersama ibunya di rumah. 

BACA JUGA

"Engki itu dua bersaudara, yang pertama itu kakaknya perempuan sudah punya keluarga sendiri. Sekarang Engki itu hanya tinggal sama ibunya, Engki yang membiayai kebutuhan sehari-hari," imbuhnya.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya