PVMBG imbau warga jauhi aliran lava pijar erupsi Gunung Lewotobi
12 Januari 2024 20:21 WIB
Wulanggitang (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau warga agar menjauhi wilayah yang menjadi arah aliran lava pijar erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Jangan melakukan aktivitas apa pun dalam radius empat kilometer dari pusat erupsi dan sektoral lima kilometer timur laut arah aliran lava pijar," kata Kepala Balai Pemantau Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara, Zakarias Ghele Raja, di Wulanggitang, Flores Timur, Jumat malam.
Rekomendasi tersebut dikeluarkan atas dasar evaluasi pascaerupsi 9 Januari 2024 yang disertai awan panas yang mengarah ke timur laut sejauh kurang lebih 2.000 meter dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Pada periode itu, kata Zakarias, didominasi gempa embusan sehingga terlihat peningkatan pada SO2 dari data citra satelit.
Selain itu gempa Low Frequency meningkat setelah tanggal 9 Januari 2024, yang mengindikasikan adanya fluida yang naik ke permukaan dan ditandai dengan guguran material pijar dari rekahan dan kawah utama.
Baca juga: Flores Timur perpanjang masa tanggap darurat bencana erupsi Lewotobi
Baca juga: AirNAv sebut bandara Gewayantana beroperasi kembali
Baca juga: BNPB: 5.464 orang mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi NTT
"Jumlah vulkanik dalam juga menurun tapi masih fluktuatif, artinya masih ada potensi suplai magma dari dalam," ucapnya.
Zakarias meminta masyarakat untuk mengikuti arahan atas rekomendasi yang telah disampaikan tersebut.
Ia mengingatkan masyarakat untuk menjauhi daerah potensial aliran lava pijar yang masuk dalam radius lima kilometer sektor timur laut, yakni Desa Nobo dan Nurabelen di Kecamatan Ile Bura.
Dia juga berpesan agar masyarakat mewaspadai potensi banjir lahar hujan saat musim hujan.
"Jangan lupa untuk terus menggunakan masker agar terhindar dari bahaya abu vulkanik," katanya mengingatkan.
Baca juga: PVMBG ingatkan masyarakat waspada aktivitas gunung api Lewotobi
Baca juga: Nelayan Larantuka NTT bantu 200 kg hasil laut untuk pengungsi Lewotobi
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki lontarkan abu setinggi 2.000 meter
"Jangan melakukan aktivitas apa pun dalam radius empat kilometer dari pusat erupsi dan sektoral lima kilometer timur laut arah aliran lava pijar," kata Kepala Balai Pemantau Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara, Zakarias Ghele Raja, di Wulanggitang, Flores Timur, Jumat malam.
Rekomendasi tersebut dikeluarkan atas dasar evaluasi pascaerupsi 9 Januari 2024 yang disertai awan panas yang mengarah ke timur laut sejauh kurang lebih 2.000 meter dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Pada periode itu, kata Zakarias, didominasi gempa embusan sehingga terlihat peningkatan pada SO2 dari data citra satelit.
Selain itu gempa Low Frequency meningkat setelah tanggal 9 Januari 2024, yang mengindikasikan adanya fluida yang naik ke permukaan dan ditandai dengan guguran material pijar dari rekahan dan kawah utama.
Baca juga: Flores Timur perpanjang masa tanggap darurat bencana erupsi Lewotobi
Baca juga: AirNAv sebut bandara Gewayantana beroperasi kembali
Baca juga: BNPB: 5.464 orang mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi NTT
"Jumlah vulkanik dalam juga menurun tapi masih fluktuatif, artinya masih ada potensi suplai magma dari dalam," ucapnya.
Zakarias meminta masyarakat untuk mengikuti arahan atas rekomendasi yang telah disampaikan tersebut.
Ia mengingatkan masyarakat untuk menjauhi daerah potensial aliran lava pijar yang masuk dalam radius lima kilometer sektor timur laut, yakni Desa Nobo dan Nurabelen di Kecamatan Ile Bura.
Dia juga berpesan agar masyarakat mewaspadai potensi banjir lahar hujan saat musim hujan.
"Jangan lupa untuk terus menggunakan masker agar terhindar dari bahaya abu vulkanik," katanya mengingatkan.
Baca juga: PVMBG ingatkan masyarakat waspada aktivitas gunung api Lewotobi
Baca juga: Nelayan Larantuka NTT bantu 200 kg hasil laut untuk pengungsi Lewotobi
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki lontarkan abu setinggi 2.000 meter
Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags:
Komentar
Posting Komentar