Sekjen PBB anggap pembunuhan pemimpin Hamas di Beirut mengkhawatirkan - Antara news

Sekjen PBB anggap pembunuhan pemimpin Hamas di Beirut mengkhawatirkan

3 Januari 2024 09:06 WIB
Sekjen PBB anggap pembunuhan pemimpin Hamas di Beirut mengkhawatirkan
Orang-orang berkumpul di luar apartemen milik gerakan Hamas yang hancur akibat serangan Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, pada 2 Januari 2024. (Xinhua/Bilal Jawich)
PBB (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menganggap pembunuhan seorang pemimpin senior Hamas dalam sebuah serangan yang diduga dilancarkan oleh Israel di Beirut sebagai sebuah perkembangan mengkhawatirkan, kata seorang juru bicara PBB pada Selasa (2/1).

"Tentu saja, perkembangannya sangat mengkhawatirkan. Dan saya rasa, ini benar-benar menyoroti apa yang baru saja dikatakan oleh Sekjen PBB tentang bahaya dari menyebarnya konflik (Israel-Palestina) ke kawasan yang lebih luas," ungkap Florencia Soto Nino, seorang associate spokesperson Guterres.

"Sekjen PBB mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan mengambil langkah-langkah segera guna mengurangi ketegangan di kawasan tersebut," ujarnya.

Guterres telah menyebutkan bahwa pertempuran yang terus berkepanjangan ini memiliki risiko kesalahan perhitungan yang besar dari berbagai pihak, kata sang jubir.

"Dan sayangnya, saya rasa fenomena itulah yang kita lihat di berbagai bagian kawasan. Jadi, kami sekali lagi mengimbau kepada semua anggota masyarakat internasional untuk melakukan segala upaya demi mencegah eskalasi situasi di sana."

Florencia Soto Nino mengatakan PBB tidak memiliki semua detail terkait serangan tersebut.

Seorang sumber di Hamas mengatakan kepada Xinhua bahwa wakil ketua gerakan tersebut, Saleh al-Arouri, tewas pada Selasa malam waktu setempat dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut, ibu kota Lebanon.

Sumber itu menambahkan bahwa beberapa ajudan al-Arouri juga tewas dalam serangan yang menyasar kantor Hamas itu.

Belum ada komentar langsung dari Israel terkait insiden tersebut.

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024

Tags:

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya