Siapa Adolfo Macias yang Bikin Ekuador Chaos sampai Darurat Nasional? - CNN Indonesia

 Siapa Adolfo Macias yang Bikin Ekuador Chaos sampai Darurat Nasional?

CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Bos gembong Los Choneros, yang disebut paling berbahaya di Ekuador, Jose Adolfo Macias alias Fito, menjadi sorotan usai kabur dari penjara pada pekan lalu.

Sehari setelahnya, pemerintah Ekuador menerapkan status darurat nasional dan mengerahkan angkatan bersenjata demi menemukan Fito. Namun, kelompok kriminal itu justru menantang pemerintah dengan menyerang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlepas dari itu, siapa bos Los Choneros, Jose Adolfo Macias alias Fito?

Fito lahir di Manta, Provinsi Manibi pada 1980. Wilayah pesisir itu disebut-sebut menjadi "lokasi strategis" untuk perdagangan narkoba.

Dia dikenal sebagai salah satu penjahat paling berbahaya di Ekuador dan masuk daftar paling dicari.

Sejak 2011, Fito menjalani hukuman 34 tahun penjara karena perdagangan narkoba, perdagangan manusia, kejahatan terorganisir, dan pembunuhan.

Namun, sang ibu Marisol Villamar mengklaim Fito tak bersalah.

"Dia diinvestigasi soal apa pun. Mereka menuduh dia menjual narkoba, mencuri mobil dan bahkan mencuri ayam," kata Villamar pada 2017, dikutip ABC News.

Dia kemudian berujar, "Untuk apa saja yang terjadi di Manta, mereka ingin pertanggungjawaban dia."

Di tahun awal Fito menjalani hukuman, Los Choneros mengukuhkan diri sebagai organisasi kuat yang punya pengaruh di seluruh penjara Ekuador.

Fito bukan kali pertama kabur dari penjara. Pada Februari 2013 lalu, dia dan belasan lain melarikan diri dari bui.

Petugas baru bisa kembali menangkap bos gembong narkoba ini pada Mei di tahun tersebut.

Lalu pada 2020, Fito dan pendiri geng ini, Roldan Junior memimpin Los Choneros. Mereka naik ke kursi kekusaan setelah ketua sebelumnya Jorge Luis Zambrano Gonzales tewas dibunuh.

Roldan Junior lalu tewas dibunuh tak lama usai keluar penjara. Ini membuat Fito menjadi satu-satu pemimpin Los Choneros.

Nama Fito kian menjadi perhatian usai diduga terkait pembunuhan calon presiden jelang pemilihan umum pada 2023, Fernando Villavicencio.

Villavicencio adalah sosok yang vokal menentang perdagangan dan peredaran narkoba. Sebelum tewas, dia mengaku mendapat ancaman dari Fito dan gengnya.

"Jika saya tetap menyebut dia dan strukturnya, mereka akan menyerang atau mencoba untuk membunuh saya," ujar Villavicencio, dikutip TRT World.

Pada Agustus 2023, Fito dipindah ke penjara dengan keamanan maksimum di kota Guayaquil untuk mengurangi pengaruh. Pihak berwenang mengerahkan sekitar 3.600 anggota untuk mengawal pemindahan itu.

(blq/bac)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya