Solidaritas Chechnya di Rusia untuk Gaza, Kadyrov Bangun Rumah untuk Pengungsi Palestina - Tribunnews
Solidaritas Chechnya di Rusia untuk Gaza, Kadyrov Bangun Rumah untuk Pengungsi Palestina
TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengatakan pihaknya mulai membangun apartemen untuk ditempati warga Palestina yang mengungsi dari Jalur Gaza.
Hal itu disampaikan Kadyrov tatkala dia menghadiri peresmian pembangunan blok apartemen.
Ada lima blok apartemen yang dibangun. Tiap blok berisi 35 apartemen.
Apartemen tersebut didirikan di dekat sekolah dan tempat penitipan anak.
“Dengan begitu senang hati, saya menyambut para penghuni yang akan segera menerima rumah baru,” ujar Kadyrov di Telegram pada Rabu (10/1/2024), dikutip dari News First.
Dia menegaskan Chechnya akan selalu memberikan bantuan dan dukungan kepada warga Palestina.
Proyek pembangunan itu didanai lewat dana amal. Menurut dia, setiap keluarga akan diberi bantuan 100.000 rubel atau sekitar Rp17,6 juta.
Pejabat Chechnya menyebut ada dana sebanyak 130 juta rubel atau Rp22,9 miliar telah dialokasikan untuk bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza dan para pengungsi.
Sejauh ini Repiblik Chechnya yang berlokasi di Rusia sudah menerima lebih dari 200 warga Palestina yang mengungsi karena perang Hamas-Israel.
Adapun Rusia sudah menerima total 1.158 pengungsi dari Gaza sejak perang Hamas-Israel meletus tanggal 7 Oktober 2024.
Beberapa hari setelah perang Hamas-Israel meletus, Kadyrov pernah menawarkan pengiriman pasukannya ke Gaza.
Pasukannya ditujukan untuk menengahi konflik antara Israel dan Hamas.
“Saya berbicara kepada para pemimpin negara muslim, membuat sebuah koalisi dan menghubungi mereka yang kalian sebut sahabat, Eropa, dan Barat secara keseluruhan, sehingga mereka tidak mengebom warga sipil yang damai dengan dalih menghancurkan pejuang Hamas,” kata Kadyrov di Telegram, pada 10 Oktober 2023, dikutip dari The Moscow Times.
Kadyrov mengatakan Chechnya mendukung Palestina.
“Dan kami menolak perang ini, yang tidak seperti konflik lain yang bisa meluas menjadi sesuatu yang lebih besar,” kata dia.
“Jika dibutuhkan, pasukan kami siap bertindak sebagai pasukan penjaga perdamaian untuk mengembalikan ketertiban dan melawan setiap pembuat masalah.”
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kemudian menanggapi ucapan Kadyrov.
Dia menyebut Rusia selalu menjaga hubungan dengan Palestina dan Israel.
“Kita pinya hubungan historis yang lama dengan orang Palestina, kita meneruskan hubungan, tetapi pada waktu yang sama kita juga memiliki hubungan dengan negara Israel, kita punya banyak kesamaan dengan mereka,” ujar Peskov.
Peskov menyebut ada banyak warga Rusia yang tinggal di Israel.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya siap mendirikan rumah sakit (RS) darurat di Jalur Gaza.
Namun, hingga kini Israel belum mengizinkan Rusia untuk melakukannya.
Tatkala berkunjung ke Uni Emirat Arab (UEA), Putin mendapatkan informasi bahwa UEA juga telah mendirikan RS lapangan di dekat Kota Rafah, Gaza.
“Dan kami membicarakan kemungkinan Rusia membuka rumah sakitnya di sana, di stadion,” kata Putin saat konferensi pers tahunan di Moskwa bulan Desember 2023 dikutip dari TASS.
“Tapi tentu saja Mesir dan harus memberikan persetujuan,” kata dia.
“Saya sudah berbicara kepada Perdana Menteri Israel, mereka berkonsultasi dengan sejumlah lembaga mereka dan pihak Israel berpikir bahwa membuka rumah sakit Rusia di Gaza itu tidak aman,” ujarnya.
Putin juga mengklaim telah membahas persoalan itu bersama dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sissi.
“Dia (El-Sisi) mendukung,” ucapnya.
(Tribunnews/Febri)
Komentar
Posting Komentar