TKN Setuju Usulan Presiden Jokowi Soal Perubahan Format Debat KPU Tidak Boleh Saling Serang - TribunNews
Table of content
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyetujui usulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal perubahan format debat Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tidak boleh saling serang antara individu.
"Kami setuju kalau ada perubahan format debat yang saling serang individu satu sama lain," kata Nusron saat dikonfirmasi, Selasa (9/1/2024).
Menurut Nusron, hampir semua tokoh masyarakat pun disebut setuju dengan usulan tidak boleh saling serang antara capres. Sebab, substansi debat KPU seharusnya menyampaikan visi misi.
"Hampir semua tokoh dari berbagai lapisan masyarakat tidak ada yang setuju diakusi saling serang individu. Sebab substansi debat adalah untuk menyampaikan visi misi dan program kerja masing-masing paslon," tukasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengomentari acara debat ketiga Pilpres yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta Minggu malam 7 Oktober 2023. Menurut Presiden substansi serta visi dari para Capres tidak terlihat dalam debat. Jokowi menilai para Capres lebih banyak menyerang satu sama lain saat debat.
"Memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak keliatan, yang keliatan justru saling menyerang," kata Jokowi di Kampung Kecil, Kawasan Serang, Banten, Senin, (8/1/2023).
Jokowi mengatakan saling menyerang saat debat tidaklah masalah. Asalkan kata Presiden sesuai dengan kebijakan serta visi dan misi yang diusung.
"Tapi kalau sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan dan lain lain saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton," katanya.
Jokowi yakin banyak masyarakat yang kecewa dengan debat tersebut. Ia meminta format debat diubah sehingga bisa menonjolkan visi misi para Capres.
"Sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu, sehingga hidup, saling menyerang engga apa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira engga baik dan engga mengedukasi," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar