18 Juta Orang di Sudan Menghadapi Krisis Pangan Akut di Tengah Konflik - Viva

 

18 Juta Orang di Sudan Menghadapi Krisis Pangan Akut di Tengah Konflik

Rabu, 17 April 2024 - 09:43 WIB

VIVA – Selama setahun terakhir sejak konflik di Sudan pecah, situasi kerawanan pangan telah mencapai situasi yang sangat mengerikan, terutama di beberapa daerah yang sulit dijangkau, Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) memperingatkan pada hari Selasa 16 April 2024.

“Pada bulan Februari 2024, kenyataan yang mengerikan menunjukkan bahwa hampir 18 juta orang menghadapi kerawanan pangan pada tingkat akut, dan 4,9 juta di antaranya berisiko besar mengalami bencana jika konflik terus berlanjut dan bantuan kemanusiaan tidak diberikan,” kata Adam Yao, wakil perwakilan FAO di Sudan.

Warga Sudan menerima bantuan pangan dari Program Pangan Dunia.

“Permusuhan yang sedang berlangsung secara brutal merusak produksi pertanian dan membahayakan penghidupan masyarakat,”lanjutnya.

Dilansir dari Anadolu Ajansi pada Rabu 17 April 2024,Yao mengatakan bahwa 60 hingga 80% penduduk bergantung pada atau terlibat dalam pertanian untuk mendapatkan penghasilan dan dampaknya sangat buruk.

Menurut temuan awal Laporan Penilaian Pasokan Tanaman dan Pangan Tahunan Sudan, produksi sereal turun 46% dari tahun sebelumnya. Jumlah tersebut sekitar 40% di bawah rata-rata lima tahun sebelumnya.

Di Negara Bagian Darfur Barat, terjadi kegagalan panen selama musim tanam karena ketidakamanan.

FAO mengatakan bahwa menjelang musim tanam utama, sangat penting untuk memberikan dukungan untuk produksi darurat sereal utama lokal seperti sorgum, millet, wijen, dan banyak lagi.

“Kegagalan untuk melakukan hal ini dapat mengakibatkan kelaparan mencapai tingkat baru yang melampaui kemampuan kita untuk melakukan mitigasi,” kata Yao.

FAO segera mencari dana sebesar $104 juta (1,7 Triliun) untuk meningkatkan produksi pangan, melindungi ternak dan membantu pemulihan sektor pertanian sebelum konflik menghancurkan hasil yang telah diperoleh dari generasi ke generasi.

Organisasi tersebut mengatakan keberhasilan dari kampanye distribusi benih darurat pada tahun 2023 menunjukkan peran dukungan pertanian yang sangat diperlukan di saat krisis.

“Sekarang, lebih dari sebelumnya, rakyat Sudan tidak boleh gagal. Dukungan yang mereka perlukan sangat mendesak dan tidak dapat ditawar lagi,” kata Yao.

Perang di Sudan pecah pada tanggal 15 April 2023 karena perbedaan pendapat mengenai pengintegrasian Pasukan Dukungan Cepat (RSF) ke dalam angkatan bersenjata.

Konflik tersebut telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang menghancurkan dan bentrokan telah menewaskan hampir 16.000 orang dan membuat jutaan orang mengungsi.​​​​​​​

Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta

Rupiah Terperosok ke Rp 16.270 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Rabu pagi, 17 April 2024 sebesar 95 poin atau 0,59 persen ke posisi Rp 16.270 per dolar AS.

img_title

VIVA.co.id

17 April 2024

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya