Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat Benjamin Netanyahu Featured ICC Kejahatan Perang Pilihan

    Bela Benjamin Netanyahu, Amerika Protes Penyelidikan ICC atas Kejahatan Perang Israel di Gaza - TribunNews

    6 min read

     

    Bela Benjamin Netanyahu, Amerika Protes Penyelidikan ICC atas Kejahatan Perang Israel di Gaza - TribunNews

    Konflik Palestina Vs Israel

    Bela Benjamin Netanyahu, Amerika Protes Penyelidikan ICC atas Kejahatan Perang Israel di Gaza

    ICC sendiri belum memberikan komentar terbuka mengenai kemungkinan surat perintah penangkapan tersebut.

    zoom-inBela Benjamin Netanyahu, Amerika Protes Penyelidikan ICC atas Kejahatan Perang Israel di Gaza

    HO

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu. 

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) menegaskan, pihaknya menentang rencana penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap tindakan Israel di Gaza.

    Pembelaan ini dilontarkan AS tepat setelah pengadilan yang bermarkas di Den Haag itu berencana merilis surat penangkapan Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu beserta pasukannya atas tuduhan kejahatan perang di Gaza.

    "Kami sudah sangat jelas mengenai penyelidikan ICC. Kami tidak mendukungnya,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre dikutip dari Anadolu.

    Lebih lanjut ketika ditanya mengenai kebenaran isu Netanyahu yang meminta Presiden Biden untuk mencegah ICC mengeluarkan surat perintah tangkap terhadap para pejabat Israel, Jean-Pierre menolak untuk mengomentari laporan tersebut.

    Baca juga: ICC Pertimbangkan Tangkap Netanyahu dan Pejabat Israel atas Kejahatan di Gaza, Sudah Beri Peringatan

    Namun Jean-Pierre mengatakan bahwa Pengadilan ICC tidak memiliki yurisdiksi di tengah spekulasi bahwa mereka akan segera mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pejabat senior Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

    “Kami tidak percaya bahwa mereka (ICC) memiliki yurisdiksi, dan saya akan membiarkannya begitu saja untuk saat ini,"tegas Jean-Pierre.

    "Pembicaran Netanyahu dan Biden kali ini membahas fokus utama soal sandera dan gencatan senjata serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza," imbuhnya.

    ICC sendiri belum memberikan komentar terbuka mengenai kemungkinan surat perintah penangkapan tersebut.

    Akan tetapi sejumlah pihak menyebut ICC saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait politisasi, pembelokan, dan kebohongan yang dilakukan Israel untuk menutupi tindakan genosida yang dilakukan tentara IDF hingga menewaskan 34.000 warga sipil Palestina.

    Meski masih dalam penyelidikan, namun apabila surat perintah terbit maka, surat ini tak hanya ditujukan untuk Netanyahu, tetapi juga bakal menyeret Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan Kepala Staf Herzi Halevi.

    Dengan surat penangkapan ini Netanyahu dan pasukannya kemungkinan tidak melakukan perjalanan kerja atau kunjungan ke luar negeri.

    Netanyahu Himbau Kedubes Israel di Seluruh Dunia Untuk Waspada

    Menyusul munculnya isu terkait penangkapan Netanyahu dan para pemimpin perang Israel di Gaza, Kementerian Luar Negeri Israel menginstruksikan kedutaan besarnya di seluruh dunia untuk bersiap menghadapi kemungkinan dampak dari putusan ICC.

    Tak hanya itu Kemenlu Israel juga menginstruksikan organisasi Yahudi di luar negeri untuk memperketat keamanan guna mengantisipasi adanya ancaman gerakan anti-Semit atau anti-Israel akibat putusan ICC.

    “Kami mengarahkan seluruh kedutaan besar Israel untuk segera bersiap menghadapi lonjakan peristiwa anti-Semit dan anti-Israel terkait kemungkinan surat perintah penangkapan ICC yang menargetkan tokoh politik dan militer senior Israel,” ujar Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz.

    Dapatkan Berita Pilihan

    di WhatsApp Anda

    Tribunnews
    Komentar
    Additional JS