Pilihan

ICC Pertimbangkan Tangkap Netanyahu dan Pejabat Israel atas Kejahatan di Gaza, Sudah Beri Peringatan - Halaman all - TribunNews

 

ICC Pertimbangkan Tangkap Netanyahu dan Pejabat Israel atas Kejahatan di Gaza, Sudah Beri Peringatan - Halaman all - TribunNews

TRIBUNNEWS.com - Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) sedang menyelidiki kejahatan yang dilakukan Israel di Tepi Barat dan Gaza, Palestina.

Media Israel, dikutip Euro News, melaporkan pemerintah telah menerima informasi dari pejabat hukum, bahwa ICC sedang mempertimbangkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap pejabat senior Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pada awal pekan ini.

ICC saat ini diketahui sedang menyelidiki tindakan Israel di Tepi Barat dan Gaza.

Kasus ICC ini terpisah dari kasus-kasus lain yang diajukan terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ), termasuk genosida yang diajukan Afrika Selatan.

Selain Netanyahu, penyelidikan ICC bisa menyebabkan dikeluarkannya surat perintah penangkapan terhadap Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, dan Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Herzi Halevi.

Dilansir The Guardian, penyelidikan yang paling mungkin dilakukan ICC adalah terkait aksi Israel membiarkan warga Palestina di Gaza kelaparan.

Karena pemerintah Israel menolak mengizinkan staf ICC memasuki Gaza, Kepala Jaksa ICC, Karim Khan, perlu waktu untuk menyelesaikan penyelidikan terperinci untuk mendokumentasikan kejahatan perang Israel lainnya.

Tetapi, fakta seputar Israel menghalangi bantuan kemanusiaan sudah menjadi rahasia umum.

Dalam dua kunjungannya baru-baru ini ke Gaza, Khan menekankan, sebagaimana diwajibkan oleh hukum humaniter internasional, warga sipil Palestina "harus memiliki akses terhadap makanan pokok, air, dan pasokan medis yang sangat dibutuhkan, tanpa penundaan lebih lanjut, dan dengan kecepatan serta skala yang besar."

Khan memperingatkan pemerintah Israel, "Jika Anda tidak melakukan tindakan tersebut, jangan mengeluh jika ICC bertindak."

Sebelumnya, Khan juga telah menuntut Netanyahu, Gallat, dan Halevi karena "sengaja membuat warga Palestina di Gaza kelaparan."

Baca juga: Hizbullah Gempur Pangkalan Militer Israel di Palestina Utara Pakai Peluru Artileri

Pekan lalu, Netanyahu mengecam penyelidikan ICC sebagai hal yang keterlaluan.

Ia juga mengatakan penyelidikan tersebut akan menjadi preseden yang berbahaya.

"Israel tidak akan menerima apapun yang dilakukan ICC untuk melemahkan hak membela diri kami," kata Netanyahu di X, Jumat (26/4/2024).

Sementara itu, jumlah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel terus bertambah.

Pada Senin (29/4/2024), serangan udara dan drone Israel telah menewaskan tiga orang di kamp pengungsi Nuseirat dan dua di Kota Gaza.

Kantor berita Wafa, dikutip AlJazeera, melaporkan ada 34 warga sipil di Gaza yang tewas di hari Senin saja.

Di hari yang sama, Kementerian Kesehatan di Gaza, mengatakan ada total 34.488 warga Palestina yang tewas sejak eskalasi militer meningkat pada Oktober 2023 lalu.

Kebanyakan dari korban tewas adalah anak-anak dan perempuan, menurut kementerian, dilansir Al Arabiya.

Selain itu, 77.643 lainnya dilaporkan terluka.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Komentar

Baca Juga

Opsi Media Informasi Group

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek