China: Lagi-Lagi Veto AS Hancurkan Mimpi Rakyat Palestina
--
China kembali mengkritik keras langkah Amerika Serikat yang lagi-lagi menggunakan hak vetonya dalam voting resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal Palestina pada Kamis (18/4).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian mengatakan veto AS telah menghancurkan impian rakyat Palestina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lagi-lagi veto AS yang menolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dan menghancurkan impian rakyat Palestina yang telah bertahan selama puluhan tahun. Sejarah dan masyarakat dunia tidak akan melupakan tindakan tidak masuk akal ini," kata Lin Jian dalam konferensi pers rutin di Beijing pada Jumat (19/4).
DK PBB yang terdiri dari 15 anggota mengadakan pertemuan di New York untuk melakukan pemungutan suara terhadap rancangan resolusi terkait keanggotaan penuh Palestina di lembaga tersebut.
Draf resolusi ini digagas oleh Aljazair berisikan rekomendasi DK PBB kepada Majelis Umum untuk menerima Palestina sebagai anggota penuh.
"Negara Palestina yang merdeka telah menjadi impian lama bagi generasi Palestina. Keanggotaan penuh PBB untuk Palestina merupakan langkah penting dalam proses bersejarah ini," ujar Lin Jian.
Palestina, menurut Lin Jian, pertama kali mengajukan permohonan keanggotaan pada 2011. Saat itulah keanggotaan Palestina juga ditunda karena adanya penolakan dari AS dan 13 tahun kemudian hal tersebut kembali terulang.
"Konflik Palestina-Israel masih terus berlanjut. Krisis kemanusiaan yang parah terus terjadi di Gaza," ungkap Lin Jian.
"Komunitas internasional perlu sepenuhnya menerapkan resolusi DK PBB dan Majelis Umum PBB yang relevan, sepenuhnya menghormati keinginan rakyat Palestina, kembali ke solusi dua negara untuk mendirikan Negara Palestina merdeka," paparnya menambahkan.
Lin Jian menyebut hanya dengan melakukan hal tersebut maka akan tercipta perdamaian antara Palestina dan Israel, keharmonisan antara masyarakat Arab dan Yahudi, serta perdamaian abadi di Timur Tengah.
"China selalu berpihak pada perdamaian, keadilan dan hati nurani. China dengan tegas mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB dan akan terus bekerja tanpa henti dengan pihak-pihak terkait untuk mengakhiri pertempuran di Gaza secepatnya, meringankan bencana kemanusiaan dan menerapkan solusi dua negara," kata Lin Jian.
Draf resolusi DK PBB soal keanggotaan Palestina ini menerima 12 dukungan dari total 15 negara anggota DK PBB. Dua anggotanya yakni Inggris dan Swiss abstain, dan satu anggota lainnya yakni Amerika Serikat menolak.
Sebuah resolusi DK PBB memerlukan setidaknya sembilan suara yang mendukung tanpa veto dari lima anggota tetapnya agar dapat diadopsi atau disahkan.
Kelima negara anggota tetap DK PBB itu yakni AS, Inggris, Perancis, Rusia dan China.
Sebelumnya, para diplomat di markas PBB telah memprediksi voting draf resolusi ini akan didukung oleh setidaknya 13 negara anggota DK PBB. Namun, AS sudah diprediksi bakal menggunakan hak vetonya untuk membatalkan draf resolusi ini yang dapat merugikan sekutu dekatnya, Israel.
Sebab, keanggotaan penuh di PBB berarti mengakui negara Palestina secara efektif. Selama ini, AS kerap memveto atau abstain atas segala bentuk draf resolusi yang merugikan Israel.
Palestina sendiri sudah bersatus sebagai negara pengamat atau observer di PBB sejak 2012 sehingga memungkinkan utusannya berpartisipasi dalam pertemuan dan organisasi-organisasi PBB. Meski begitu, Palestina tidak punya hak suara dalam voting PBB.
(Antara/rds)
Komentar
Posting Komentar