Ternyata Ada Masjid dan Gereja di Negaranya Kim Jong-un Korea Utara - BeritaSatu - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Ternyata Ada Masjid dan Gereja di Negaranya Kim Jong-un Korea Utara - BeritaSatu

Share This

 

Ternyata Ada Masjid dan Gereja di Negaranya Kim Jong-un Korea Utara

Sabtu, 20 April 2024 | 10:52 WIB
Surya Lesmana / LES

Masjid Ar Rahman di Kedubes Iran di Pyongyang, Korea Utara. (Twitter.com/@EmbassyExplorer)

Pyongyang, Beritasatu.com – Dikenal sebagai negara tertutup dan berpaham komunis, ternyata negara pimpinan Kim Jong-un, Korea Utara memiliki masjid dan gereja untuk orang beragama beribadah.

Diketahui, satu-satunya masjid yang diizinkan berdiri di Korea Utara ini terletak di kompleks Kedubes Iran. Masjid Ar Rahman adalah sebuah masjid di Korea Utara di halaman kedubes Iran di Pyongyang, dan dianggap sebagai masjid pertama dan satu-satunya di negara tersebut.

Masjid tersebut diasosiasikan dengan mazhab Syiah yang dominan di Iran, meskipun staf kedubes dari negara Islam lain di Korea Utara termasuk negara-negara Sunni seperti Indonesia dikabarkan mengunjungi masjid tersebut dan beribadah. Masjid tersebut juga menjadi tempat salat Jumat yang dihadiri oleh staf kedubes Muslim dari berbagai negara tanpa memandang mazhab mereka.

Walau pun negara mayoritas Islam lainnya memiliki kedubes di Korea Utara, seperti Mesir, Libia, dan Pakistan, tidak ada satupun dari mereka yang memiliki masjid. Kurangnya masjid di Korea Utara karena kebijakan keagamaan dari negara tersebut.

Dikutip dari berbagai sumber diketahui, rezim Kim Jong-un ini membolehkan warga asing beragama membawa Al-Qur’an atau Alkitab masuk ke negara tersebut. Namun dilarang untuk meninggalkannya, atau mencoba berkutbah kepada penduduk setempat. Karena penyebaran materi keagamaan di Korea Utara adalah kejahatan besar.

Selain Masjid Ar Rahman, ada lima gereja di Pyongyang yakni, Gereja Protestan Bongsu, Chilgol dan Jeil, Gereja Katedral Katolik Jangchung, dan Gereja Ortodoks Tritunggal Mahakudus Rusia . Sebagian besar tempat ibadah ini digunakan oleh orang asing, meskipun dikabarkan ada warga Korea Utara yang rutin menghadiri ibadah di gereja.

Beberapa ahli mengatakan mereka adalah keturunan dari populasi Kristen yang pernah tumbuh subur di Korea Utara sebelum terbaginya wilayah semenanjung tersebut menjadi dua (selatan dan utara).

Simak berita dan artikel lainnya di
Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Bagikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages