Thursday
14Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Home Featured

Jokowi: Belum Ada Pembahasan Pembangunan Kereta Cepat IKN Trans-Borneo - BeritaSatu

1 min read

 

Jokowi: Belum Ada Pembahasan Pembangunan Kereta Cepat IKN Trans-Borneo

Jokowi: Belum Ada Pembahasan Pembangunan Kereta Cepat IKN Trans-Borneo - BeritaSatu | OPSIIN-1

Rabu, 3 April 2024 | 16:59 WIB
Jayanty Nada Shofa / RZL

Joko Widodo. (Antara/Hafidz Mubarak A)

Fakta-fakta Demo Bupati Pati Ricuh, 34 Orang Terluka-11 Ditangkap - detikBaca juga Fakta-fakta Demo Bupati Pati Ricuh, 34 Orang Terluka-11 Ditangkap - detik

Jakarta, Beritasatu.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan belum ada pembahasan antara pemerintah Indonesia dengan pihak perusahaan infrastruktur Brunei, Brunergy Utama terkait pembangunan kereta cepat Trans-Borneo di pulau Kalimantan, yang direncanakan melewati Ibu Kota Nusantara.

"Belum, tetapi saya tahu itu sudah dalam perencanaan lama," kata Jokowi sesaat setelah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Palestina dan Sudan, Rabu (3/4/2024).

Dikutip dari Nikkei Asia, Brunergy Utama telah mengusulkan pembangunan jaringan kereta cepat Trans-Borneo. Proyek dua tahap ini akan menghubungkan Sabah dan Sarawak Malaysia serta Nusantara, Samarinda, dan Balikpapan Indonesia.

Penampakan Rafale Pertama Indonesia di Pabrik Prancis Membuatnya Disorot Sebut Indonesia Segera Mendominasi Langit Asia Tenggara - Zona JakartaBaca juga Penampakan Rafale Pertama Indonesia di Pabrik Prancis Membuatnya Disorot Sebut Indonesia Segera Mendominasi Langit Asia Tenggara - Zona Jakarta

Proyek ini akan membentang sejauh 1.620 kilometer dan akan memiliki kereta dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam. Pembangunan untuk menghubungkan kereta api ke Nusantara akan dilakukan dalam tahap kedua. Seluruh proyek Trans-Borneo ini memiliki biaya perkiraan sebesar US$ 70 miliar.

Jokowi mengatakan Indonesia belum melakukan pembicaraan formal dengan Brunergy Utama mengenai rencana tersebut. Namun, ini bukan kali pertama Jokowi mendengar proposal Trans-Borneo.

Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Lake, awal pekan ini juga mengungkapkan proyek Trans-Borneo masih merupakan proposal, meskipun ada rencana untuk membuka tender untuk studi kelayakan pada Mei. Namun, kementerian tersebut belum menyelesaikan dokumen tender, menurut pemberitaan dari media milik pemerintah Malaysia, Bernama.

Diketahui, Indonesia saat ini sedang dalam proses pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara, Kalimantan Timur. Proyek ini menarik minat dari investor Brunei. Sebagai contoh, konsorsium investasi Brunei, Ryada Holding Investment Group, telah menandatangani letter of intent (LOI) untuk membangun dua proyek perumahan senilai US$ 300 juta dan US$ 450 juta.

Simak berita dan artikel lainnya di
Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Bagikan
Komentar
Additional JS