Khotbah Salat Idulfitri di Tamanan Berbau Politik, Begini Penjelasan Kemenag Bantul - Harian Jogja

 

Khotbah Salat Idulfitri di Tamanan Berbau Politik, Begini Penjelasan Kemenag Bantul

Harianjogja.com, BANTUL--Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bantul merespons viralnya video jemaah yang pulang saat khotbah Salat Idulfitri di Lapangan Tamanan, Banguntapan, pada Rabu (10/4/2024). 

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bantul, Ahmad Sidqi, menyampaikan telah mengetahui mengenai kejadian tersebut pada Kamis (11/4/2024). "Saya juga baru mendapat informasi malam ini [Kamis, 11/4/2024]. Ini saya crosscheck ke jajaran di wilayah tersebut," katanya saat dikonfirmasi melalui telepon pada Kamis (11/4/2024).

Dia menyampaikan dari penelusurannya khotib yang memberi khotbah tersebut adalah Untung Cahyono, Dosen UAD. 

Ahmad juga mengakui bahwa di tengah Untung Cahyono memberikan khotbah, ada sebagian jemaah yang meninggalkan lapangan setelah menyimak isi khotbah. 

"Sebagian jemaah pergi meninggalkan lapangan setelah menyimak isi materi khotbah yang menyindir salah satu ayat Al-Qur'an yang dikaitkan dengan kecurangan Pemilihan Umum [Pemilu]," katanya. 

Dari keterangan Ketua PHBI Tamanan, ada sekitar 25% jemaah yang meninggalkan lokasi. Ahmad menurutkan di tengah khotbah, sebagain jemaah merasa tidak nyaman mendengarnya lalu meninggalkan shaf salat, dan berangsur diikuti jemaah yang lain. Bahkan sebelum khotbah berakhir sudah lebih dari separuh jemaah meninggalkan tempat.

Menurut Ahmad Sidqi dari informasi KUA Tamanan yang berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas Tamanan yang hadir di lokasi, membenarkan isi khotbah yang menyinggung mengenai dugaan kecurangan Pemilu oleh berbagai pihak.

"Sepanjang pengamatan dan pantauan Bhabinkamtibmas [dari informasi KUA Tamanan yang berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas Tamanan], jemaah hanya kecewa dengan isi khotbah dan menggunjing panitia yang menggunakan khotib yang demikian," katanya.

Menurutnya kejadian tersebut terjadi lantaran Ketua PHBI Tamanan tidak ada pembicaraan mengenai materi khotbah. "Sewaktu [Ketua PHBI Tamanan] memohon ustaz [Untung Cahyono] menjadi khotib, tidak membicarakan mengenai materi khotbah," katanya.

Sejauh ini menurut Ahmad tidak ada potensi gejolak yang lebih besar. Ahmad berupaya agar kejadian yang sama tidak terulang kembali. 

"Panitia berjanji untuk lebih berhati-hati sehingga tidak terulang di waktu lain," katanya.

Ia menambahkan beberapa hari sebelum Idulfitri, Kantor Kemenag Bantul telah menyosialisasikan kepada masyakat terkait dengan panduan penyelenggaraan Idulfitri sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran (SE) Menteri Agama (Menag) No.1/2024. Dalam poin pertama panduan tersebut, Kantor Kemenag Bantul mengimbau agar umat Islam melaksanakan Idulfitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi. "Selain itu dalam panduan tersebut jelas disebutkan dalam poin 5 terkait dengan imbauan materi khotbah Idulfitri 1445 H," katanya.

Dalam panduan tersebut materi khotbah disampaikan dengan menjunjung tinggi ukhuwah islamiah, mengutamakan nilai-nilai toleransi. "Materi khotbah juga harus menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa serta tidak bermuatan politik praktis sesuai dengan SE Menag No.9/20023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan," ungkapnya.

"Kita akan terus mengimbau kepada PHBI serta takmir masjid serta berbagai pihak terkait di Bantul untuk lebih selektif memilih penceramah atau khatib dalam memberikan khotbah atau ceramah keagamaan." 

Selain itu dia berharap agar khotbah berpedoman pada regulasi SE Menag No.9/2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya