KKB yang Ditembak Mati Pernah Serang Kantor Freeport dan Tewaskan WNA - BeritaSatu

 

KKB yang Ditembak Mati Pernah Serang Kantor Freeport dan Tewaskan WNA

Jumat, 5 April 2024 | 13:49 WIB
Sevianto Pakiding / DM

Kasatgas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno. (Istimewa)

Timika, Beritasatu.com - Satgas Operasi Damai Cartenz berhasil mengevakuasi jasad dua anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang tewas dalam baku tembak dengan aparat TNI-Polri di Mile 69, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua Tengah pada Kamis, (4/4/2024).

Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Faizal Ramadhani mengatakan, kedua jasad KKB teridentifikasi atas nama Abu Bakar Kogoya dan Damianus Magai alias Natan Wanimbo. Pada identitas yang ditemukan, Damianus merupakan warga Kwamki Narama, Mimika.

Abubakar Kogoya alias Abu Bakar Tabuni berperan dalam berbagai aksi kekerasan di wilayah Mimika. Dia antara lain terlibat penembakan anggota Brimob Bharada Almin dan Brigadir Mufadol di mile 69 Tembagapura, Mimika pada 21 Oktober 2017.

"Aksi tersebut mengakibatkan korban terkena peluru dan mengalami luka tembak di bagian perut kanan dan kaki kanan," kata Faizal, Jumat (5/4/2024).

Abu Bakar Kogoya juga terlibat penembakan kendaraan operasional tambang PT Freeport Indonesia di mile 69 Tembagapura pada 14 November 2017. Serangan tembakan mengenai bagian badan mobil dan paha kiri seorang korban bernama Raden Totok Soedewo.

Tidak hanya itu, Abubakar dan kelompoknya menyerang pusat kantor administrasi PT Freeport di Kuala Kencana hingga menewaskan seorang pekerja asing asal Selandia Baru, Graeme Thomas Wall pada 30 Maret 2020.

"Berdasarkan catatan kriminal di kepolisian, Abu Bakar Kogoya adalah sosok KKB yang aktif terlibat dalam serangkaian aksi kekerasan yang mengancam keamanan di wilayah Mimika," kata Faizal.

Kasatgas Humas Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno menambahkan, penindakan terhadap kedua KKB tersebut merupakan bagian dari upaya penegakan hukum Polri.

"Menegakkan hukum, melindungi warga, dan menjaga keamanan di wilayah Papua khususnya Mimika dari ancaman kelompok kriminal bersenjata," pungkas Bayu.

Simak berita dan artikel lainnya di
Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Bagikan

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya