Longsor di Toraja Utara Menyeret 8 Lumbung dan Mobil Milik Warga
Jumat, 12 April 2024 | 13:59 WIB
Irfandi / DIN
Longsor di wilayah Kecamatan Sopai, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, menyeret delapan lumbung milik warga di dua lokasi berbeda hingga porak poranda, Jumat, 12 April 2024. (Beritasatu.com/Irfandi)
Toraja Utara, Beritasatu.com - Longsor di wilayah Kecamatan Sopai, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, menyeret delapan lumbung milik warga di dua lokasi berbeda hingga porak poranda.
Curah hujan yang tinggi disertai angin kencang membuat jalan alternatif penghubung di Kanuruan longsor. Akibatnya satu lumbung rusak parah karena tertimpa pohon.
Sementara di Lembang Salu Sarre, Kecamatan Sopai tepatnya di Tongkonan Lombok terdapat tujuh unit lumbung rusak parah akibat terseret longsor sejauh 50 meter ke dalam jurang.
"Longsor tadi malam pukul 23.00 Wita, lumbung ada tujuh," ujar Eka, warga setempat, Jumat (12/4/2024).
Selain merusak delapan lumbung, longsor juga terjadi di jalan poros Madandan. Jalan penghubung antara Kabupaten Tana Toraja dengan Kabupaten Toraja Utara membuat akses yang ramai dilalui warga itu lumpuh total.
Longsor di jalan penghubung kabupaten ini juga menimpa satu minibus dan juga rumah warga. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tetapi kerugian yang ditimbulkan dari peristiwa longsor yang terjadi di beberapa titik di wilayah Kecamatan Sopai ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Toraja Utara bersama personel Polsek Sopai dibantu warga berusaha membersihkan material kayu yang menimpa rumah warga.
BPBD dibantu pihak PUPR juga menurunkan dua alat berat untuk membersihkan material longsor, tetapi karena longsor yang terjadi di poros Madandan sangat besar membuat dua alat berat sulit menyingkirkan batu berukuran besar yang menutup jalan penghubung kabupaten.
"Ada tiga titik. Satu titik sangat berisiko besar karena batu di tengah jalan," kata Kepala BPBD Toraja Utara Alexander Limbong di lokasi.
Karena jalan ini merupakan jantung perputaran ekonomi antarkabupaten, kendaraan dari dua arah terpaksa dialihkan ke jalur alternatif.
"Kami himbau untuk waspada ketika curah hujan tinggi, terlebih di pinggiran tebing," tandasnya.
Simak berita dan artikel lainnya di
Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
Bagikan
Komentar
Posting Komentar