Mahasiswa di Paris Akhiri Demo Pro Palestina Usai Bentrok - CNN Indonesia

 

Mahasiswa di Paris Akhiri Demo Pro Palestina Usai Bentrok

Jakarta, CNN Indonesia 

--

Gelombang demonstrasi dari mahasiswa di AS memprotes agresi Israel ke Palestina disusul mahasiswa di Paris.. Mahasiswa salah satu kampus paling bergengsi di Prancis pada Jumat (26/4) mengakhiri demonstrasi setelah terjadi bentrokan jalanan antara kelompok pro-Palestina dan pro-Israel.

Para administrator di Institute of Political Studies, or Sciences Po, Paris bertindak untuk meredakan ketegangan yang meningkat di lembaga-lembaga di Paris ketika demonstrasi menyebar di sejumlah kampus Amerika mengenai dampak perang Gaza.

AFP melaporkan mahasiswa pro-Palestina telah melakukan aksi duduk Pro dan protes selama beberapa hari di universitas berusia 150 tahun tersebut. Beberapa memblokir pintu masuk ke kampus dan tenda-tenda didirikan di halaman tengah untuk kamp protes.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratusan mahasiswa hadir pada hari Jumat dan polisi bergerak ketika sekitar 50 demonstran pro-Israel tiba sambil berteriak dan bentrokan dimulai.

Dengan ujian yang dijadwalkan akan segera dimulai, kampus tersebut mengatakan para mahasiswa pro-Palestina telah setuju untuk membatalkan tindakan mereka sebagai imbalan atas "debat internal" tentang hubungan kampus tersebut dengan Israel.

"Otoritas kampus juga setuju untuk membatalkan semua proses disipliner terhadap para demonstran," kata sebuah catatan yang dikirimkan kepada mahasiswa dan fakultas oleh Jean Basseres, administrator Sciences Po.

Science Po memiliki program gelar bersama dengan Universitas Columbia di New York dan beberapa mahasiswa Prancis mengambil bagian dalam protes di salah satu institusi AS yang paling teradikalisasi akibat protes tersebut.

Pada Jumat malam, protes di Paris telah mereda dan jalanan di luar sudah tenang, menurut seorang reporter AFP di lokasi kejadian.

Para pemimpin protes, yang menuntut studi tentang kemitraan Science Po dengan universitas atau lembaga pendukung pemerintah Israel, mengatakan mereka senang dengan janji adanya debat internal.

Prancis adalah rumah bagi populasi Yahudi terbesar di dunia setelah Israel dan Amerika Serikat, serta komunitas Muslim terbesar di Eropa.

Perang di Gaza dimulai dengan serangan militan Palestina Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang mengakibatkan kematian sekitar 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.

Israel kemudian melancarkan serangan militer yang telah menewaskan sedikitnya 34.305 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas.

Sejumlah kampus elite di Amerika Serikat pun bergolak melakukan demonstrasi pekan ini untuk membela Palestina dari agresi Israel.

Aksi demo yang berada di sebagian besar kampus negara bagian AS melibatkan pihak kepolisian hingga menahan ratusan demonstran.

Polisi AS mengklaim bahwa pihaknya telah menangkap sekitar 500 pelajar dari berbagai kampus di Negeri Paman Sam.

(pua/pua)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya