13 Negara Barat Surati Israel: Hentikan Serangan di Rafah!
ROMA, iNews.id - Sebanyak 13 negara, termasuk anggota G7 (minus Amerika Serikat), mendesak Israel untuk mematuhi hukum internasional di Jalur Gaza, Palestina. Dalam surat bersama yang ditujukan kepada pemerintah Israel, negara-negara itu juga mendesak negara Yahudi itu segera mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza.
“Dalam menggunakan hak untuk membela diri, Israel harus sepenuhnya mematuhi hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional,” demikian petikan isi surat setebal 5 halaman itu, dikutip dari Reuters, Jumat (17/5/2024).
Surat dibuat oleh seluruh anggota G7, minus AS, ditambah Australia, Korea Selatan, Selandia Baru, Belanda, Denmark, Swedia, dan Finlandia.
Negara-negara Barat juga memaksa Israel untuk menghentikan operasi militer skala penuh di Rafah. Selain itu Israel didesak untuk membuka akses bagi bantuan kemanusiaan yang menjangkau penduduk Gaza melalui semua titik perbatasan, termasuk Rafah.
“Berdasarkan perkiraan PBB, serangan militer yang intensif akan berdampak pada sekitar 1,4 juta orang,” demikian isi surat.
Surat tersebut juga mengakui Israel telah mencapai kemajuan dalam mengatasi sejumlah masalah, termasuk mengizinkan lebih banyak truk bantuan masuk Gaza, pembukaan kembali penyeberangan Erez di Gaza utara, serta penggunaan sementara pelabuhan Ashdod. Meski demikian mereka mendesak pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk berbuat lebih banyak, termasuk mengupayakan gencatan senjata berkelanjutan, memfasilitasi evakuasi lebih lanjut, serta mengaktfikan kembali pasokan listrik, air, dan telekomunikasi.
Surat tersebut dikirim saat pasukan Zionis melakukan operasi darat ke Rafah, Gaza Selatan, untuk melenyapkan Hamas.
Rafah merupakan kota terakhir di Gaza yang dijamah pasukan Israel dari darat. Kota di perbatasan dengan Mesir itu menjadi perlindungan terakhir bagi para pengungsi Gaza. Tak heran jika kota tersebut disesaki hampir 1,5 juta pengungsi.
Operasi darat Israel ke Rafah mendapat tentangan dari banyak pihak, termasuk AS, karena berpotensi menimbulkan banyak korban sipil.
Israel juga dituduh berusaha menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, termasuk dengan menutup pintu perbatasan Rafah.
Copyright ©2024 iNews.id. All Rights Reserved
Tidak ada komentar:
Posting Komentar