Pilihan

Bakal Calon Gubernur Butuh 2 Juta KTP Jika Tak Ingin Koalisi PKB Lawan Khofifah di Pilgub Jatim - Halaman all - Tribun-timur

 

Bakal Calon Gubernur Butuh 2 Juta KTP Jika Tak Ingin Koalisi PKB Lawan Khofifah di Pilgub Jatim - Halaman all - Tribun-timur

TRIBUN-TIMUR.COM - Khofifah Indar Parawansa menjadi calon kuat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur.

Partai Demokrat, Gerindra, PAN, dan Golkar hampir dipastikan mendukung Khofifah Indar Parawansa.

PAN juga telah merayu PDIP bergabung koalisi pendukung Khofifah Indar Parawansa.

Saat ini, PKB masih menjadi partai konsisten melawan Khofifah Indar Parawansa.

PKB bisa mendukung pasangan calon tanpa harus koalisi dengan partai lainnya.

Baca juga: Koalisi Gemuk Khofifah Jadikan PKB Musuh Bersama di Pilgub Jatim, 72 Legislator Berpihak ke Kader NU

Selain lewat jalur parpol, bakal calon Gubernur Jawa Timur juga bisa maju lewat jalur independent.

Namun calon jalur independent harus menyiapkan 2 juta KTP untuk melawan Khofifah Indar Parawansa.

Jumlah dukungan itu pun harus tersebar di minimal 20 Kabupaten/kota di Jawa Timur

Anggota KPU Jatim Choirul Umam menjelaskan, jumlah DPT 31.402.838, masuk kategori provinsi diatas 12 juta DPT.

Sehingga, bakal calon diluar sokongan partai politik yang berniat maju di Pilgub Jatim harus mengantongi dukungan minimal 6,5 persen dari jumlah DPT tersebut. 

"Untuk Jawa Timur 6,5 persen itu setara 2.041.185 dukungan dan sebarannya di minimal 20 kabupaten/kota," kata Umam, Minggu (21/4/2024). 

Berdasarkan ketentuan yang diatur dalam regulasi, dukungan dimaksud adalah berbentuk surat dukungan yang disertai dengan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP).

Atau surat keterangan dari Dispendukcapil yang menerangkan bahwa penduduk itu berdomisili di wilayah tersebut. 

Sebagaimana PKPU tahapan Pilkada, pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan itu akan digelar mulai 5 Mei hingga 19 Agustus 2024 mendatang.

Umam memastikan sejauh ini, KPU Jatim masih menunggu aturan lebih rinci mengenai timeline pendaftaran. 

Sebab hingga saat ini, KPU masih melakukan pembahasan draft.

Hanya saja, sebagai Umam menegaskan KPU Jatim sudah siap untuk menggelar tahapan Pilkada serentak 2024.

Baca juga: Koalisi Gemuk Khofifah Jadikan PKB Musuh Bersama di Pilgub Jatim, 72 Legislator Berpihak ke Kader NU

"Sementara ini masih belum ada yang melakukan konsultasi kepada KPU Jatim terkait calon perseorangan," ungkap Umam.

PKB Ogah Usung Khofifah

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tak akan mendukung Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jawa Timur.

Wakil Ketua Umum DPP PKBJazilul Fawaid mengatakan, PKB sementara menggodok nama yang akan diusung di Pilgub.

Nama ia masih merahasiakan siapa figur yang akan diusung.

Apalagi tidak mudah bagi PKB menentukan siapa calon yang akan diusung.

Apalagi calon yang akan dilawan ialah Khofifah Indar Parawansa.

"Ini sedang digodok. Sebab di Jatim memang tidak mudah untuk menyebut nama karena kita sudah tahu siapa lawannya, ya kan," ujar Jazilul, Sabtu (9/4/2024). 

Ketika disinggung apakah lawan itu adalah mantan Gubernur Jawa TimurKhofifah Indar Parawansa, Jazilul hanya tersenyum.

Namun ia tak menutupi ihwal Khofifah merupakan nama kuat di kawasan provinsi yang beribu kota di Surabaya itu. 

Diketahui pada Pilpres 2024, Khofifah tak sejalan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan. 

Sementara, Khofifah memilih mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dengan statusnya yang masih tercatat sebagai kader PKB.

Jazilul mengakui jika Khofifah kembali maju sebagai calon Gubernur Jawa Timur pada Pilgub Jawa Timur 2024, maka PKB harus cari sosok cagub yang tepat untuk "melawannya".

Sebab, diakuinya tingkat elektabilitas Khofufah di Jawa Timur adalah sangat tinggi.

"Yang kuat (di Jawa Timur) kan itu (Khofifah). Makanya, kita sembunyikan dulu milik kita. Nanti kita lihat sambil jalan, siapa yang paling layak untuk kompetisi," tuturnya. 

Perolehan Suara Jawa Timur

1. PKB 4.517.228 suara (27 kursi)

2. PDI-P 3.735.865 suara (21 kursi)

3. Partai Gerindra 3.589.052 suara (21 kursi)

4. Partai Golkar 2.314.685 suara (15 kursi)

5. Partai Demokrat 1.872.353 suara (11 kursi)

6. Partai Nasdem 1.820.211 suara (10 kursi)

7. PAN 1.319.563 suara (5 kursi)

8. PKS 1.307.657 suara (5 kursi)

9. PPP 978.008 suara (4 kursi)

10. PSI 551.051 suara. (1 kursi)

Komentar

Baca Juga

Opsi Media Informasi Group

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek