Banjir di Kutai Barat Meluas, Pemkab Naikkan Status Jadi Tanggap Darurat
Kutai Barat, Beritasatu.com - Memasuki hari keempat, banjir setinggi hampir 2 meter di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, semakin meluas hingga ke empat kecamatan. Kondisi ini membuat aktivitas warga lumpuh total, sehingga akhirnya Pemerintah Kabupaten Kutai Barat resmi menaikkan status siaga darurat menjadi tanggap darurat bencana banjir.
Empat kecamatan yang terendam banjir, yaitu Kecamatan Long Iram, Kecamatan Tering, Kecamatan Manaar Bulan, dan Kecamatan Melak. Ketinggian banjir bervariasi mulai dari 60 sentimeter hingga nyaris mencapai 2 meter.
Salah satu kecamatan yang terdampak banjir cukup parah adalah Kecamatan Melak. Banjir yang merendam kawasan itu sudah berlangsung sejak Kamis (17/5/2024). Hingga kini ketinggian air masih belum surut. Akibatnya, warga tidak bisa melakukan aktivitas lantaran akses jalan tak bisa dilalui kendaraan. Bahkan, Pelabuhan Melak yang menjadi pusat transportasi warga Kutai Barat juga ikut lumpuh.
"Khusus daerah Melak, terutama yang di daerah pinggiran sungai sudah terdampak banjir yang cukup parah," ungkap Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Samarinda, Irfan kepada Beritasatu.com saat melakukan patroli banjir di Kecamatan Melak, Kutai Barat, Senin (20/5/2024).
Menurut Irfan, saat ini kondisi Pelabuhan Melak sudah tak lagi bisa digunakan, sehingga akses transportasi warga pun lumpuh total. Posko pengungsian berikut dapur umum telah didirikan di masing-masing kecamatan guna menjamin kebutuhan pangan bagi warga korban banjir yang terisolir.
Status tanggap darurat bencana banjir di Kabupaten Kutai Barat ini berlaku hingga 29 Mei 2024. Masyarakat yang terdampak banjir diimbau agar segera mengungsi ke posko terdekat. Bagi yang membutuhkan bantuan evakuasi, diminta agar segera melapor ke posko tim SAR gabungan di masing-masing kecamatan.
Komentar
Posting Komentar