Pilihan

Berpasir Putih dan Bersih, Pantai di Pacitan Ini Sepi sejak Pandemi Covid-19, Menarik Dikunjungi saat Libur Panjang? - Radar Madiun

 

Berpasir Putih dan Bersih, Pantai di Pacitan Ini Sepi sejak Pandemi Covid-19, Menarik Dikunjungi saat Libur Panjang? - Radar Madiun

PACITANJawa Pos Radar Madiun – Objek wisata Pantai Taman di Desa Hadiwarno, Ngadirojo, Pacitan, seolah mati suri.

Keberadaan flying fox dan dampak pandemi Covid-19 membuat wisatawan enggan mengunjungi.

Pantai yang dulu ramai wisatawan itu kini sepi.

Menurut penjaga loket masuk Pantai Taman Suparno, jumlah pengunjung sangat minim. Bahkan, pada akhir pekan.

‘’Jumlah pengunjung hari Sabtu dan Minggu rata-rata di bawah 50 orang,’’ katanya pekan lalu. 

Bahkan, pada libur panjang Idul Fitri lalu, terjadi penurunan pengunjung hingga 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Liga 3 Nasional Babak 16 Besar Hari Ini, Persiba vs Persikota Jam 15.30 WIB

Selama tujuh hari libur, hanya didatangi 1.959 wisatawan. Puncak kunjungan terjadi pada Kamis (12/4), sebanyak 442 pelancong. 

‘’Pada hari berikutnya terus berkurang,’’ ujarnya. 

Pun, tambah Suparno, pengunjung didominasi warga lokal. Sedikit dari luar daerah seperti Trenggalek, Tulungagung, dan Ponorogo.

Jumlah tersebut kalah jauh dari Pantai Soge di Desa Sidomulyo yang dikelola pemerintah desa tersebut.

‘’Kalah dengan wisata yang dikelola desa,’’ ungkapnya. 

Baca Juga: Gerombolan OTK yang Serang Warga dan Rusak Warung di Kota Madiun Terafiliasi Komunitas? Andi Raya: Tak Lama Lagi Terungkap   

Penurunan jumlah pengunjung ini mulai terasa setelah wahana uji adrenalin flying fox yang sempat jadi daya tarik utama wisatawan rusak.

Flying fox yang juga diklaim terpanjang di Indonesia ini dibangun Universitas Muhammadiyah Malang dan diresmikan September 2013.

Sayangnya, kini sudah tidak dapat digunakan lagi karena biaya perawatannya yang mahal.

‘’Karena biaya perawatannya cukup mahal, butuh ratusan juta rupiah untuk memperbaiki, kalau ditanggung paguyuban jelas tidak mampu,’’ imbuh Suparno. 

Hanya wahana konservasi penyu yang masih menjadi andalan.

Pun masih dikelola kelompok masyarakat setempat sebagai satu-satunya daya tarik tersisa di Pantai Taman. (hyo/sat)

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek