Madiun Jadi Jalur Distribusi Barang Ilegal, 1 Juta Batang Rokok Sudah Dimusnahkan Bea Cukai - Radar Madiun

 

Madiun Jadi Jalur Distribusi Barang Ilegal, 1 Juta Batang Rokok Sudah Dimusnahkan Bea Cukai - Radar Madiun

KOTA MADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Madiun tidak mau berlama-lama menyimpan bukti barang kena cukai ilegal.

Kemarin (21/5) ratusan ribu batang rokok dan ratusan liter minuman mengandung etil alkohol (MMEA) yang diamankan selama penindakan Desember 2023 sampai Februari 2024 lalu itu langsung dimusnahkan.

Kepala KPPBC Madiun Dwi Jogyastara mengatakan, negara berpotensi merugi hingga Rp 765 juta seandainya seluruh barang kena cukai ilegal tersebut diperjualbelikan.

‘’Pemusnahan BKC ilegal sebagian besar rokok polos,’’ kata Yogi -sapaan akrab Jogyastara.

Total ada sebanyak 760.220 batang rokok ilegal atau bodong yang disita dan dimusnahkan.

Baca Juga: Wow! Harga Emas Naik Rp 227 Ribu dalam Lima Bulan, Pegadaian Madiun Beri Saran Begini untuk yang Ingin Investasi

Perinciannya, 754.380 batang rokok jenis sigaret kretek mesin (SKM) dan 5.840 batang rokok jenis sigaret putih mesin (SPM).

Sedangkan MMEA sekitar 309,070 liter dari berbagai merek.

Menurut Yogi, barang kena cukai ilegal itu dimusnahkan setelah ditetapkan sebagai barang milik negara (BMN).

Pun, wajib dilenyapkan lantaran tak dilengkapi pita cukai, menggunakan pita cukai palsu, pita cukai bekas, dan pita cukai tidak sesuai peruntukan.

‘’Sejumlah BKC berasal dari 29 penindakan yang dilakukan petugas di wilayah KPPBC Madiun. Ini hasil operasi pasar, kios dan toko serta temuan pengiriman di jasa ekspedisi,’’ jelasnya.

Baca Juga: Berpasir Putih dan Bersih, Pantai di Pacitan Ini Sepi sejak Pandemi Covid-19, Menarik Dikunjungi saat Libur Panjang?

Berdasarkan peta kerawanan, Yogi memastikan Kota Madiun bukan menjadi wilayah produsen maupun pemasaran utama barang kena cukai ilegal. Melainkan sebagai jalur distribusi.

Meski begitu, bukan berarti tanpa antensi. Menurut dia, kerawanan seluruh wilayah patut diantisipasi.

Halaman:

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya 

Artikel populer - Google Berita