Pilihan

Blokir Seluruh Akses Bank Rusia, Sanksi Barat Bisa Jadi Bencana - Sindo news

 

Blokir Seluruh Akses Bank Rusia, Sanksi Barat Bisa Jadi Bencana

Bendera nasional Rusia berkibar di atas kantor pusat Bank Sentral Rusia di Moskow. FOTO/Reuters

JAKARTA 

- Barat terus melancarkan sejumlah

sanksi 

dalam upaya untuk melumpuhkan keuangan Rusia. Ada satu hal besar yang bisa dilakukan tapi tidak akan dieksekusi Barat, yaitu memutus akses semua bank Rusia ke Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunications atau SWIFT.

Dari Februari hingga Mei 2022, AS dan Uni Eropa berulang kali bergerak untuk memblokir akses beberapa bank Rusia ke SWIFT tetapi tidak termasuk bank-bank yang memproses pembayaran minyak dan gas internasional.

Hal ini dikarenakan Rusia adalah eksportir energi utama, sehingga pemutusan akses ke seluruh banknya secara tiba-tiba akan berdampak besar secara global.

"Akan ada banyak kerusakan kolateral yang akan memengaruhi bank-bank non-Rusia dan bank-bank lain dalam sistem perbankan internasional," kata Alex Capri, seorang dosen senior di National University of Singapore dikutip dari Business Insider, Rabu (22/5/2024).

Baca Juga

Sanksi Barat Menakutkan, 10 Negara ASEAN Bakal Tinggalkan Dolar AS

Pembiayaan perdagangan yang melibatkan banyak pihak bergerak dalam rantai pasokan yang kompleks saat komoditas berpindah dari pemasok ke pembeli akhir.

"Jika Anda melumpuhkan seluruh sistem perbankan Rusia, akan ada bank-bank lain di seluruh dunia yang akan menanggung akibatnya, karena mereka membiayai perdagangan dan komoditas lainnya," kata Capri, yang menggambarkan pemutusan akses ke seluruh bank Rusia sebagai opsi nuklir.

Baca Juga

Presiden Iran Tewas Kecelakaan Helikopter, Menteri Israel: Cheers!

Namun, jika keadaan menjadi sangat buruk, seperti perluasan perang yang cepat di Ukraina, Barat dapat benar-benar menggandakan dan menutup bank-bank Rusia dari SWIFT, tambah Capri, yang merupakan pemimpin regional perdagangan internasional dan praktik bea cukai KPMG di Asia Pasifik dan mantan spesialis perdagangan internasional di Dinas Bea Cukai AS. Namun, langkah itu mungkin tidak akan terjadi.

Lihat Juga: Gembosi Aset Rusia, Yellen Ingin Pinjamkan Rp796,8 Triliun ke Ukraina

(nng)

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek